TUBAN DITUNJUK SEBAGAI LUMBUNG PANGAN

Tubankab - Kabupaten Tuban ditunjuk oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai lumbung pangan nasional. Ini karena produksi padi di Kabupaten Tuban merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.

“Alhamdulillah pada 5 tahun terakhir untuk tanaman jagung dan padi kita surplus. Untuk padi kita surplus 54 persen, sedangkan untuk jagung di atas 100 persen. Capain tersebut tertinggi di Jawa Timur,” tandas Kepala Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Murtadji, S.Pi, MM, saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (25/04).

Murtadji menambahkan, tahun ini Kabupaten Tuban ditarget oleh kementerian pertanian untuk Luas Tambah Tanam (LTT) sebesar 102.000 hektare untuk padi. Sampai berita ini diturunkan LTT Tuban sudah mencapai 70.000 hektare.

“Melihat perkembangan ini, kita optimis pada September nanti mampu melampaui target dari kementerian,” aku Murtadji meyakinkan.

Mantan Camat Bancar ini juga mengungkapakan, jika Kabupaten Tuban sudah melampaui target dari provinsi, karena LTT Tuban per April sudah mencapai 70.000 hektare untuk padi, sedangkan untuk jagung menurut Murtadji, Kabupaten Tuban bisa berbangga. Pasalnya, target untuk jagung 98.000 hektare dan perkembangan di lapangan menunjukkan prestasi yang luar biasa.

“Untuk jagung kita bisa tersenyum karena sampai April, sudah mencapai 85.000 hektare. Atas prestasi ini kementerian memberi kita apresiasi berupa bantuan bibit jagung sebanyak 31.000 hektare, sedangkan gabah subsidi kita dapat 26.000 hektare,” ujarnya bangga.

Pria berkacamata ini juga mengungkapkan tentang luas tanam di Tuban yang bertambah padahal kondisi Tuban sudah mulai bergerak di bidang industri. “Menambah lahan tidak mungkin, kalau mengurangi itu pasti, karena alih fungsi dari pertanian ke industri,” terangnya.

Agar produksi pertanian tidak menurun, lanjutnya, namun meningkat walaupun lahannya menurun, perlu dilakukan perbaikan irigasi. “Kita tidak menambah luas lahan tetapi menambah luas tanam. Jadi, tegal dan sawah yang dulunya tidak bisa ditanami padi dan jagung, sekarang bisa ditanami karena perbaikan irigasi ini,’’ ungkapnya.

Selain pompa air, salah satu cara yang sejalan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yakni pembuatan embung. Target dari pemerintah di setiap Kecamatan akan dibuat satu embung, sehingga pada musim penghujan bisa ditampung dan musim kemarau airnya bisa digunakan.

“Hampir semua kecamatan yang ada sudah kita galakkan. Di samping itu kita ada yang namanya perbaikan dam parit dan long storage. Jadi yang dulu mengalirnya tidak merata, kita buatkan saluran yang permanen, sehingga air itu tidak ada yang terbuang percuma. Dan dari situlah luas tanam kita bertambah,” pungkas Murtadji. (nng/hei)

comments powered by Disqus