Foto : Pengukuran dan pencatatan intervensi stunting di salah satu posyandu oleh TP-PKK dan kader posyandu (ist).

Turunkan Prevalensi Angka Stunting, Dinkes P2KB Tuban Giatkan Intervensi Serentak

Tubankab – Guna menurunkan prevalensi angka stunting di Kabupaten Tuban, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban akan melaksanakan intervensi serentak pencegahan stunting di seluruh wilayah Kabupaten Tuban pada Juni 2024.

Upaya tersebut dilakukan dalam rangka menindaklanjuti arahan Wakil Presiden dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada rapat terbatas tingkat menteri pada 19 Maret 2024 lalu. Oleh karena itu, untuk mempercepat progres penurunan angka stunting dengan data yang akurat, perlu dilaksanakan gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di seluruh Indonesia pada Juni 2024 yang mencakup 38 provinsi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Budi Wiyana, dalam pertemuan Kick Off Integrasi Pelayanan Primer yang diadakan di Hotel Mustika Tuban pada 5 Juni lalu, mengimbau seluruh pihak terkait untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan program yang dilaksanakan serentak secara nasional ini. Imbauan ini ditujukan kepada para camat sebagai ketua tim percepatan penurunan stunting (TPPS) di tingkat kecamatan, seluruh puskesmas, kepala desa/lurah, penyuluh KB  dan Ketua TP-PKK Kecamatan . Dirinya menekankan bahwa partisipasi dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan intervensi secara optimal. Untuk itu, dengan keterlibatan aktif dari seluruh pihak, diharapkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Tuban dapat turun sesuai target yang telah ditetapkan.

Pada kesempatan berbeda, Plh. Kepala Dinkes P2KB Tuban, dr. Atiek Supartiningsih, menyatakan bahwa tujuan dari dilaksanakannya intervensi serentak di bulan Juni ini adalah untuk mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran, yaitu balita, Ibu hamil dan calon pengantin (catin), serta melakukan intervensi segera bagi mereka yang memiliki masalah gizi. "Termasuk dengan meningkatkan kunjungan sasaran ke Posyandu," tambahnya kepada reporter Diskominfo SP Tuban, Kamis (20/06).

Lebih lanjut, intervensi serentak ini juga melibatkan berbagai kegiatan yang berfokus pada pemantauan dan perbaikan gizi anak-anak di bawah usia lima tahun (balita). Selain pemeriksaan kesehatan, kegiatan ini juga mencakup penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang dan praktik pola asuh yang baik bagi anak-anak. Termasuk mendukung pelaksanaan 10 Pasti Intervensi Serentak Pencegahan Stunting (PISPS). (yavid rahmat perwita/hei)

comments powered by Disqus