WABUP : TUGAS POLRI SEMAKIN BERAT
- 10 July 2017 14:43
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 345
Tubankab - Usai menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-71, Polres Tuban menghelat acara Tasyakuran Hari Jadi Bhayangkara ke-71 dan Silahturahmi Jajaran Polres Tuban bersama Fokompimda Kabupaten Tuban di Pendopo Krido Manunggal, Senin (10/07).
Acara tersebut juga dihadiri Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab dan juga para camat se-Kabupaten Tuban. Selain itu, acara ini juga dihadiri purnawirawan Polri dan para pemenang berbagai lomba yang beberapa waktu dilaksanakan oleh Polres Tuban.
Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein yang memberikan sambutannya pada acara tersebut menyampaikan, ada apresiasi khusus bagi sesepuh dan purnawirawan Polri yang sudah meletakan dasar-dasar kepolisian Indonesia yang sangat kuat, di mana saat ini bisa dilanjutkan sebagai nilai perjuangan Polri ke depan.
“Banyak pahlawan kita di bidang kepolisian, mulai dari Pak Hoegeng dan lain sebagainya yang luar biasa dalam meletakan dasar-dasar Kepolisian Republik Indonesia dalam menatap tugas dan fungsi di masa yang akan datang,” tandas Noor.
Noor tidak memungkiri jika ke depannya tugas dari Polri akan semakin komplek dan sangat beragam, terutama terkait Kamtibmas dan isu-isu radikalisme yang memecah belah NKRI. “Semangat Polri tidak boleh kendur sedikitpun. Sebelum terorisme merajalela, terorisme harus kita hancurkan dari Indonesia,” ujar Noor.
Guna mewujudkan hal tersebut, wakil bupati meminta kepada seluruh elemen masyarat untuk mendukung Polri. Hal ini bukan tanpa sebab, mengingat deteksi dini terorisme harus kuat sedangkan undang-undang anti terorisme, masih sangat lemah.
“Oleh sebab itu, Forkompimda berkomitmen, mendeteksi dini. Pemerintah siap bersinergi, Mudah-mudahan tidak ada embrio terorisme, dan embrio radikalisme di Bumi Wali,” harapnya.
Kemajuan teknologi dan informasi yang sangat luar biasa cepat dinilai juga menjadi beban tugas Polri semakin berat, karena berita yang beredar apalagi berita online, terkadang melenceng dari kenyataan. Oleh karena itu, Noor meminta kepada seluruh awak media untuk sebisa mungkin, sebelum berita itu terbit, dilakukan dulu klarifikasi.
“Kalau dalam bahasa agama itu tabayun. Ini sebisa mungkin harus dilakukan, karena yang menjadi korban akibat berita yang tidak benar ini kan sudah berdarah-darah. Keluarganya sudah kena macam-macam, baru dilakukan klarifikasi. Mengembalikan citra luar biasa susahnya,” ungkap Noor.
Demi menangkal maraknya korban dari berita yang tidak jelas, wakil bupati juga ingin mengintegrasikan antara SIBI yang dikembangan oleh Polres dan aplikasi ‘Taprose Temanku’ milik Pemkab Tuban. “Nanti ini kita sinergikan dan integrasikan, untuk menangkal berita-berita hoax yang menjadi awal dari fitnah, awal dari disintegrasi,” pungkas Noor. (nanang wibowo/hei)