Wamendagri Jelaskan Perbedaan Retret Kepala Daerah dan Menteri
- 21 February 2025 17:47
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 149
Tubankab – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menjelaskan perbedaan antara retret kepala daerah yang berlangsung pada 21-28 Februari 2025 di Magelang dengan retret menteri yang sebelumnya diadakan. Salah satu perbedaan utama terletak pada aturan pendampingan dan jenis aktivitas yang dijalani oleh peserta.
Menurut Bima Arya, dalam retret menteri yang diikuti sekitar 100 orang, setiap peserta diperbolehkan membawa satu ajudan karena jumlah peserta yang lebih sedikit. Namun, dalam retret kepala daerah dengan peserta lebih banyak, aturan ini tidak berlaku. Para kepala daerah dilarang membawa pendamping, baik ajudan, staf humas, maupun protokol, guna menghindari kelebihan kapasitas dan memastikan efektivitas pembelajaran.
Selain itu, perbedaan juga terlihat dalam jenis aktivitas yang dijalani. Retret menteri sebelumnya melibatkan latihan fisik cukup berat, termasuk pendakian ke Lembah Tidar dan latihan baris-berbaris. Sementara itu, retret kepala daerah lebih difokuskan pada pembelajaran di ruang kelas, menyesuaikan dengan jumlah peserta yang besar serta beragamnya kondisi fisik para kepala daerah.
Sebagai bagian dari prosedur kedatangan, peserta diwajibkan hadir di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) Magelang pada 21 Februari 2025 pukul 14.00 WIB. Mereka kemudian akan diarahkan ke Wisma Sumbing untuk registrasi dan pemeriksaan kesehatan. Setiap peserta akan diberi gelang dengan tiga kategori warna: hijau untuk kondisi sehat, kuning untuk yang memerlukan observasi, dan merah bagi yang membutuhkan perhatian medis lebih lanjut.
Retret ini diadakan untuk membekali para kepala daerah dengan wawasan kepemimpinan, strategi pemerintahan, serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat. Salah satu peserta yang sudah turut hadir adalah Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky atau Mas Lindra. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi kesempatan berharga untuk memperdalam pemahaman tentang tata kelola pemerintahan dan memperkuat sinergi antar daerah.
Dengan pembekalan yang diberikan dalam retret ini, para kepala daerah diharapkan semakin siap menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dalam memajukan daerah masing-masing. (*/dadang bs/hei)