Wisuda SOTH, Bupati Tuban: Pola Asuh Terhadap Anak Harus Terus Beradaptasi
- 12 September 2024 22:06
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 191
Tubankab – Pemerintah Kabupaten Tuban, melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, menyelenggarakan acara Wisuda Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di Pendapa Krida Manunggal Tuban pada Kamis (12/09).
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak termasuk 147 peserta wisudawati yang berasal dari empat kecamatan.
Dalam acara tersebut, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, S.E., dalam sambutannya, menekankan pentingnya adaptasi dalam pola asuh anak seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika lingkungan sekitar.
Mas Lindra-sapaan Bupati Tuban-menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari inovasi yang dilakukan oleh Dinkes P2KB dan diteruskan hingga tingkat kecamatan dan desa, yang hadir sebagai solusi untuk mengatasi isu-isu yang berkembang terkait pola asuh anak di masyarakat.
“Ini menjawab sebuah problem yang saat ini menjadi isu berkembang di lingkungan kita. Bagaimana pola asuh anak hari ini dengan dinamika yang terjadi, dengan media sosial yang terus berkembang, maka pola asuh anak itu harus beradaptasi. Dengan pola-pola asuh yang mungkin kekinian,” tegas Mas Lindra.
Selain itu, orang nomor satu di Tuban itu juga menyoroti pentingnya program Keluarga Berencana (KB) dalam menjaga jarak kelahiran anak. Menurut keterangannya, jika jarak kelahiran terlalu dekat, maka perhatian yang diberikan kepada anak tidak akan bisa maksimal.
"Oleh karena itu, program KB perlu diadopsi untuk mengatur jarak kelahiran sehingga perhatian dan kasih sayang yang diberikan kepada setiap anak dapat lebih optimal. Ini akan berdampak positif pada tumbuh kembang anak dan penerapan pola asuh yang lebih baik," imbuhnya.
Selanjutnya, Mas Lindra memberikan apresiasi kepada para ibu wisudawati yang menghadiri acara tersebut. Penghargaan ini diberikan karena para ibu tersebut telah meluangkan waktu untuk mengikuti 13 sesi pembelajaran di tengah kesibukan sehari-hari mereka. Ilmu yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bekal dalam mencetak sumber daya manusia unggul guna menyongsong Indonesia Emas 2045. (yavid rahmat perwita/hei)