Workshop Peningkatan Mutu Pendidik PAUD, Febe : Anak Tidak Hanya Berkiblat Pada Guru
- 18 October 2018 14:13
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 2013
Tubankab - Pusat Kegiatan Gugus (PKG) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dandang Wacana Kecamatan Semanding, menggelar Workshop Peningkatan Mutu Pendidik PAUD, dengan mengambil tema “Bedah Tuntas Kurikulum PAUD 2013”, Kamis (18/10).
Bertempat di Asrama Haji Tuban, kegiatan ini dihadiri sekitar 257 peserta, yang terdiri dari unsur guru atau pendidik dari 11 gugus PAUD yang diwadahi oleh PKG PAUD Dandang Wacana Semanding.
Febe Maria Magdalena, Pengurus PKG PAUD Dandang Wacana menjelaskan bahwa kegiatan workshop kurikulum 2013 ini, bertujuan untuk memberikan peningkatan mutu kepada pendidik PAUD Dandang Wacana. “Khususnya, untuk pemantapan kurikulum 2013, para pendidik PAUD yang tergabung di wadah PKG PAUD Dandang Wacana ini masih membutuhkan pembelajaran secara terus menerus,” terang perempuan yang akrab disapa Lena tersebut.
Oleh sebab itu, dalam wadah PKG ini, pihaknya memberikan ruang dari guru Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK), untuk meningkatkan kompetensi masing-masing, khususnya di pemantapan kurikulum 2013 ini. Sehingga, lanjut Lena, dalam pengelolaan managemen pembelajaran di suatu lembaga, dapat lebih tertata rapi dan tidak ada penyimpangan dalam teori dan praktik. “Kami berharap, antara materi dan teori yang sudah diberikan oleh pemerintah dapat tertuang langsung di lapangan,” tutur Lena.
Ia juga menjelaskan bahwa rata-rata, para guru PAUD tersebut, masih memberikan pembelajaran kepada murid dengan berpusat kepada kehendak guru itu sendiri, di mana anak harus mengikuti atau meniru pembelajaran yang diberikan oleh guru PAUD tersebut. Sedangkan untuk kurikulum 2013, masih terangnya, guru harus mengikuti tingkat kemampuan masing-masing anak. “Anak merupakan pribadi yang unik, jadi kebutuhan anak yang berbeda-beda tidak bisa disamakan,” jelasnya.
Dengan diadakannya pelatihan ini, ia berharap agar anak, nantinya mendapatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. “Di mana anak tidak hanya berkiblat kepada guru, tetapi guru memberikan ruang kepada anak, dan guru mengikuti sesuai kebutuhan anak,” pungkasnya. (tauviqurrahman/hei)