WORKSHOP STBM, SEKDA : PARADIGMA PEMBANGUNAN KESEHATAN HARUS DIUBAH
- 27 February 2018 13:57
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 388
Tubankab - Sedikitnya 65 stakeholder dari berbagai instansi Pemkab Tuban mengikuti Workshop Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dalam rangka percepatan desa Open Defecation Free (ODF) di gedung Korpri Kabupaten Tuban, Selasa (27/02) pagi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si yang membuka secara resmi acara tersebut, dalam sambutannya mengimbau seluruh jajaran Dinas Kesehatan beserta camat untuk mengoptimalisasi gerakan masyarakat sehat. Pasalnya, paradigma pembangunan kesehatan saat ini harus diubah, dari pengobatan menuju pencegahan.
Upaya pencegahan tersebut, pada hari ini, terang Budi, tertuang dalam kegiatan workshop STBM, di mana melalui kegiatan tersebut, pola hidup sehat bisa dimulai ataupun disiapkan. Sebab, ada 5 pilar yang harus dipenuhi dalam melaksanakan STBM, di antaranya, tidak buang air besar di sembarang tempat, cuci tangan memakai sabun, mengelola air minum dan makanan dengan aman, mengelola sampah dengan benar dan mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.
“Semuanya ini sebenarnya sebagai upaya untuk berperilaku hidup sehat. Namun demikian, kelihatannya mudah, faktor utama yakni bagaimana kita mengenalkan kepada masyarakat di semua lapisan agar benar-benar melaksanakan STBM. Ini yang sulit,” lontarnya.
Mantan kepala Bappeda ini berharap, kepada seluruh peserta untuk memasivkan kegiatan STBM. Bahkan, budi juga meminta kepada seluruh camat dan kepala puskesmas agar, di setiap event yang diselenggarakan, diselingi sosialisasi terkait STBM. Dengan demikian, lanjut Budi, maka akan semakin diketahui oleh masyarakat.
“Mungkin nanti penyampaiannya bisa melalui tulisan dan media elektronik. Kita punya website, radio dan lain sebagainya. Paling tidak bukan berapa kali kita sosialisasi, namun memastikan semua penduduk di Tuban pernah diberikan informasi terkait STBM. Kalau kita ingatkan berulang-ulang, maka akan menjadi kebiasaan bagi masyarakat,” tutur Budi.
Lebih jauh, suami dari Sri Rahayu ini juga meminta kepada camat beserta kepala puskesmas, agar tidak hanya dengan stakeholder terkait saja menjalin kolaborasi, melainkan juga dengan organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan yang ada.
Tak hanya itu, Budi juga meminta kevalidan data terkait komponen STBM yang ada, khususnya masalah jamban, dan rumah tidak layak huni. Sehingga dengan data tersebut, akunya, Pemkab bisa merumuskan kebijakan terbaik terkait STBM.
“Untuk memastikan Tuban sebagai kabupaten sehat, ini masyarakat yang buang air besar di sembarang tempat harus nol persen. Kelihatannya sulit, tapi insyaAllah kita bisa menuju ke sana (kabupaten sehat),” tutup Budi. (nanang wibowo/hei).