Foto : Para ahli waris kepesertaan BPJS saat terima santunan. (ist)

Wujud Kepedulian Pemkab Tuban, Ribuan Petani Tembakau dan Buruh Tani Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

Tubankab - BPJS Ketenagakerjaan bersama Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Tuban menyerahkan santunan kepada ahli waris kepesertaan.

Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Tuban, Achmad Fatahuddin mengatakan, santunan kali ini diberikan kepada ahli waris di dua titik, yakni di Desa Sumurjalak, Kecamatan  Plumpang dan Desa Jati, Kecamatan Soko.

"Untuk yang di Sumurjalak kita serahkan santunan kepada ahli waris almarhumah Ibu Tami yang meninggal pada 28 September 2023, beliau adalah BPD dan guru TPQ di desa setempat," ungkapnya, Jumat (22/12).

Sebagai haknya, Achmad menyerahkan santunan JHT dan JKM sebesar Rp42.611.260 dan Rp53.143.220 serta santunan beasiswa untuk anak ahli waris Rp 63 juta.

Sedangkan untuk yang di Jati, Soko, dia ungkapkan santunan diberikan kepada keluarga almarhum Agus Abdullah seorang petani yang didaftarkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan oleh Pemerintah Kabupaten Tuban sebagai Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dari anggaran DBHCHT.

"Beliau meninggal pada 27 September 2023 dan keluarga dalam hal ini Siti Jaenab selaku istri berhak menerima santunan sebesar Rp 42 juta," bebernya.

Sementara itu, Plt. Disnakerin Tuban, Rohman Ubaid menambahkan, ini adalah salah satu program kepedulian Mas Bupati Lindra pada masyarakat, khususnya kepada petani tembakau dan buruh tani yang meninggal dunia akibat kecelakaan.

"Kepedulian tersebut dengan mengikutkan program BPJS ketenagakerjaan yang iuran bulanannya dibiayai APBD Pemkab Tuban," tegas Ubaid yang juga Kadis Dukcapil itu.

Atas dasar itu, ia pastikan bahwa ahli waris mendapat santunan sesuai nilai tersebut di atas, dan diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh ahli waris.

"Tentu ini sangat bermanfaat untuk keluarga yang ditinggalkan. Ke depan Mas Bupati akan lebih memperluas jangkauan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi  klaster ini," imbuh dia.

Ia berharap, semoga rencana program ini dapat tuntas terakomodir pada 2024. Sebab dari datanya, saat ini sudah ada 12 ribu lebih petani tembakau dan buruh tani yang menjadi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari jumlah total sekitar 16 ribu. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus