Foto : Kepala Satuan Polisi (Kasatpol) Pamong Praja Kabupaten Tuban Hery Muharwanto, S.Sos, M.Si

Wujudkan Ketertiban dan Ketentraman Selama Ramadan, Ini yang Dilakukan Satpol PP

Tubankab - Sebelum memasuki Ramadan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tuban telah memberantas sejumlah penyakit masyarakat (pekat). Upaya ini dilakukan untuk mewujudkan ketertiban dan ketentraman.

“Berbagai bentuk pekat sudah terlebih dulu kami tertibkan,’’ aku Kepala Satuan Polisi (Kasatpol) Pamong Praja Kabupaten Tuban Hery Muharwanto, S.Sos, M.Si saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (18/05).

Hery mengatakan yang pertama dilakukan oleh pihaknya adalah menertibkan minuman keras (miras) yang ada di warung-warung dan sebagainya, termasuk yang memproduksinya. Kemudian, lanjut Hery, penertiban PSK yang ada di tempat-tempat yang disinyalir rawan terjadi prostitusi. “Termasuk di indekos dan hotel,” terang Hery.

Terakhir, lanjut Hery, sebelum H-1 Ramadan kemarin, pihaknya juga telah menertibkan penjual toak yang mangkal di jalan-jalan.

Lebih lanjut, ia juga mengaku telah menertibkan penjual makanan yang menjual pada siang hari untuk diminta menggunakan tabir (penutup) saat berjualan. “Setiap warung yang menjual makanan di siang hari harus menggunakan tirai,” ucapnya.

Pada pelaksanaan ibadah puasa dan salat tarawih tahun ini, dikatakannya bisa berjalan lebih tenang dan tertib. Hal ini beda dengan  tahun-tahun sebelumnya di mana banyak masyarakat yang bermain petasan. “Ahamdulillah tahun ini sudah tidak ada lagi,” terang Hery.

Selama Ramadan ini, pihaknya juga melarang kegiatan keramaian yang ada. Ia mencontohkan, seperti tempat karaoke harus tutup, pemilik rumah makan tidak diizinkan menyelenggarakan keramaian yang disertai musik. “Kalau sekadar buka warung saja boleh, silakan,” ungkapnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat, apabila masih terdapat pelanggaran-pelanggaran, bisa menghubungi call center Satpol PP di nomor 321003. Phaknya mengaku memberikan pelayanan kepada masyarakat selama 24 jam. “Tidak hanya saat Ramadan, tetapi di hari-hari biasa kita juga non-stop 24 jam,” ungkapnya.

Ia juga mengajak masyarakat Tuban khususnya, untuk saling menjaga kesucian bulan yang penuh berkah ini, dengan saling menghormati, baik antarpemeluk agama Islam maupun antaragama lain.(tauviqurrahman/hei).

comments powered by Disqus