Foto : Mini Lokakarya Percepatan Penurunan Stunting di Pendapa Kecamatan Tuban. (yeni)

Wujudkan Percepatan Penurunan Stunting Butuh Kerja Keras

Tubankab - Mewujudkan percepatan penurunan stunting butuh kerja keras dan kebersamaan. Semua stakeholder harus bahu membahu dan berjalan beriringan dalam mewujudkan program nasional dan daerah tersebut.

Hal ini disampaikan Camat Tuban, Drs. R. Moch Dani Ramdani, pada kegiatan Mini Lokakarya Percepatan Penurunan Stunting di Pendapa Kecamatan Tuban, Rabu (24/07).

Selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Tuban, Dani, sapaannya, menandaskan bahwa tahun lalu Kabupaten Tuban telah mampu mewujudkan penurunan stunting atau tengkes sebesar 7,1 persen menjadi 17,8 persen dari 24,9 persen pada tahun 2022. Sementara itu, Bupati Tuban telah menetapkan target penurunan stunting di bawah 10 persen pada 2024.

“Butuh lompatan lebih besar lagi untuk mencapai target tersebut. Butuh kerja keras, kebersamaan, kekompakan, untuk bersama-sama melakukan percepatan penurunan stunting,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, tingkat stunting di wilayahnya cukup rendah. Harapannya, angka stunting di Kecamatan Tuban bisa sampai ke angka nol.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Tuban, Dra EC Nunuk Hindrawati M.Si., menuturkan, mini lokakarya ini sebagai forum diskusi pencegahan tengkes tentang kondisi masing-masing wilayah desa/kelurahan, khususnya di Kecamatan Tuban.

Selanjutnya, Nunuk Hindrawati memaparkan tentang capaian pendampingan keluarga risiko stunting, mulai calon pengantin, ibu hamil, ibu pascapersalinan, baduta atau bayi usia di bawah dua tahun atau umur 0-24 bulan pada masa periode pertumbuhan emas, dan anak di bawah umur lima tahun (balita). Pendampingan dilakukan untuk mereka yang mengalami penyakit tertentu, terlalu kurus, anemia, kurang mampu, ekstrim, dan lain sebagainya.

“Nantinya, data pendampingan ini bisa digunakan sebagai peta desa/kelurahan untuk dilakukan pemantauan langsung melalui pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK). Harapannya, pendampingan dapat dilakukan secara maksimal sehingga tidak menambah kasus stunting baru, khususnya di Kecamatan Tuban,” urainya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pada hari ini, mini lokakarya dihelat di dua tempat. Selain Kecamatan Tuban, kegiatan tersebut juga dilaksanakan di Kecamatan Widang. (yeni dh/hei)

comments powered by Disqus