Foto : Ratusan pengungsi eksodus Palu, Sulteng, asal Kecamatan Plumpang berkumpul di kantor kecamatan setempat untuk mendapatkan bantuan. (chusnul)

310 Jiwa Pengungsi Eksodus Palu Dapat Bantuan

  • 19 December 2018 17:03
  • Yolency
  • Umum,
  • 870

Tubankab - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Tuban bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tuban menyalurkan bantuan kepada 310 jiwa pengungsi eksodus Palu, Sulawesi Tengah asal Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.

Penyaluran bantuan tersebut berupa uang tunai, yang dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Plumpang, Rabu (19/12), dan dihadiri ratusan peserta yang mendapat bantuan serta disaksikan oleh camat dan pemerintah desa setempat.

Moch. Zainuri selaku koordinator Tagana Kabupaten Tuban menyampaikan, penerimaan bantuan tersebut terdiri dari Desa Sumberagung 34 KK atau 102 Jiwa, Desa Magersari 29 KK atau 92 Jiwa, Desa Penidon 19 KK atau 77 Jiwa, Desa Kedungsoko 2 KK atau 7 Jiwa dan Desa Plandirejo 13 KK atau 32 Jiwa dengan total penerima 5 Desa 97 KK atau 310 Jiwa, yang keseluruhannya berasal dari Kecamatan Plumpang.

Sementara itu, Harsono Tri Asworo, Kabid Pemberdayaan Sosial, Dinsos P3A Kabupaten Tuban dalam sambutannya menyampaikan, penyaluran bantuan pengungsi eksodus Palu dari Pemkab Tuban melalui Dinas Sosial P3A kabupaten sebagai pelaksana.

Adapun sumber dana tersebut, lanjut pria berkacamata ini, berasal dari partisipasi masyarakat, karyawan, PNS, karyawan dunia usaha yang dihimpun oleh Dinsos P3A. “Per jiwa Rp. 450 ribu untuk 310 jiwa,” imbuhnya.

Penyaluran bantuan tersebut, katanya, berdasarkan yang sudah terdata oleh pemdes melalui rekomendasi yg dikirimkan camat ke Dinas Sosial P3A Tuban. “Penekanannya uang yang diterima agar digunakan untuk kebutuhan utama, dan bagi yang di tempat asal sudah  merintis pekerjaan, kiranya uang tersebut dapat juga digunakan untuk tambahan modal kerja,” harapnya kepada para pemerima bantuan.

Selain uang tunai yang disalurkan, pihaknya juga telah mengusahakan untuk koordinasi dengan Dinas Dukcapil untuk advokasi kependudukan agar diberi kemudahan dalam mengurus KTP bagi yang akan pindah kependudukan. “Selain itu, juga kita berusaha koordinasi dengan diknas dan kemenag agar administrasi kelembagaan secara formalitas segera terselesaikan bagi anak-anak pengungsi,” terang pria asli Kerek ini.

Di tempat yang sama, Iswanto salah satu pengungsi dari Magersari mengatakan, ia bersyukur sekali dapat bantuan pemerintah dan TAGANA. Sebab, bantuan ini akan dijadikan tambahan modal untuk usaha jualan ikan di pasar.

Ia mengaku, sudah tidak berniat balik kembali ke Palu, karena trauma dan ingin dekat dengan keluarga di rumah. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus