ANTISIPASI HAL NEGATIF MELALUI LOMBA REBANA
- 15 March 2017 13:16
- Yolency
- Umum,
- 590
Tubankab – Anak-anak adalah mata rantai yang paling rapuh dan paling peka terhadap pengaruh dari luar. Pasalnya, pada masa-masa itu pengalaman hidup yang mereka alami akan membekas dalam ingatan mereka. Sedangkan, kini begitu gencar pengaruh negatif dari luar yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang tak terbendung.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Tuban, Qodiriyah Huda pada acara pembukaan Lomba Rebana Remaja yang diselenggarakan oleh kelompok kerja (Pokja) I Tim Penggerak PKK Kabupaten Tuban di Gedung Korpri, Komplek Pendopo Krido Manunggal Tuban, Rabu (15/03).
Oleh karena itu, lanjut Qodiriyah, sudah menjadi kewajiban orangtua dan anggota masyarakat untuk turut berperan aktif dalam mengasuh, mendidik, membimbing dan mengarahkan anak-anak dengan penuh kasih sayang dan kesadaran, demi terwujudnya generasi yang berkarakter dan berakhlaq mulia.
Diadakannya kegiatan lomba seperti ini, lanjut Qodiriyah, salah satunya merupakan upaya dalam memberikan pengalaman hidup yang baik, serta untuk meningkatkan jiwa kompetitif secara positif kepada para remaja, sekaligus sebagai ajang untuk mengembangkan kreativitas.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, para remaja dapat selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, serta mampu membentengi diri dari pengaruh negatif arus globalisasi,” terangnya.
Pada lomba yang diikuti oleh 20 grup rebana dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Tuban tersebut, Ketua Panitia Lomba Rebana Remaja Ninik Suparno memaparkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk mengantisipasi terjerumusnya para remaja pada hal-hal yang negatif.
“Selain itu, untuk menanamkan kecintaan para remaja terhadap musik rebana,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu Dewan Juri M. Muis (perwakilan dari Departemen Agama Kabupaten Tuban) sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dia menilai, saat ini banyak remaja yang menyukai musik rebana. Sehingga, kegiatan kompetitif seperti ini harus diadakan untuk menambah wawasan remaja yang menyukainya.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa perkembangan musik rebana di Kabupaten Tuban lebih maju,” tutur pria asli Kecamatan Senori ini. (fu/hei)