ANTISIPASI KONFLIK, BRAINS COMMUNITY GELAR DIALOG
- 28 July 2016 14:35
- Heri S
- Umum,
- 570
Tubankab – Guna mengantisipasi terjadinya gesekan ataupun konflik di tengah masyarakat Tuban, sebuah kelompok masyarakat yang mengatasnamakan dirinya ‘Brains Community’ menyelenggarakan dialog dengan tema ‘Rembug Damai Mencari Solusi Cegah Konflik Sosial di Tuban’.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung KSPKP Tuban, Kamis (28/07), ini menghadirkan sejumlah narasumber Ir. Hary Prasetyo, MM Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Tuban, Agung Supriyanto Ketua Komisi A DPRD Tuban dan Akademisi Erwan Subandi Dekan Fisip Universitas Bojonegoro. Acara tersebut dihadiri sedikitnya 50 orang dari unsur organisasi masyarakat (Ormas), dan badan eksekutif mahasiswa (BEM) dari perguruan tinggi se Kabupaten Tuban.
Lutfi Agus HD, selaku Ketua Brains Community menyatakan, pembangunan di Tuban yang belakangan ini menitikberatkan pada sektor tambang dan minyak mentah, baik perusahaan milik pemerintah atau swasta, tentu akan berdampak pada pemasukan APBD yang sangat besar. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Tuban yang tujuannya untuk kesejahteraan rakyat.
Namun, menurut Lutfi, sebagai bahan evaluasi, seiring berjalannya perusahaan yang sudah menjalani proses eksploitasi di Kabupaten Tuban, pasti meninggalkan dampak, baik positif maupun negatif di masyarakat. “Semua stake holder atau pemangku kebijakan agar bisa duduk satu meja dalam satu forum “rembug damai” untuk menghasilkan solusi dan formula, agar masalah sengketa dan perselisihan antara warga dan perusahaan terkait, segera mendapat jawaban. Sehingga kesejahteraan warga dan pembangunan Kabupaten Tuban dapat terwujud,’’ jelentreh aktivis asal Bojonegoro ini.
Sementara itu, Ir. Hary Prasetyo, MM selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Tuban mengutarakan Pemerintah Kabupaten Tuban sudah berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat, dan mempersilakan masyarakat menempuh jalur hukum, sebagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku. (nul/hei)