ASI Selama 6 Bulan itu Hak Anak
- 07 August 2018 16:09
- Heri S
- Umum,
- 1465
Tubankab - Dalam rangka memperingati Pekan ASI se-dunia 2018 yang diselenggarakan mulai 1 hingga 7 Agustus, RSNU Tuban mengajak masyarakat untuk lebih sadar tentang pentingnya memberikan ASI kepada buah hati.
Konselor Menyusui RSNU Tuban dr. Marini Sartika mengungkapkan, Pekan ASI 2018 mengusung tema Breastfeeding Foundation of Life atau ASI adalah fondasi kehidupan. “Tema ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat jika pemberian ASI sangat berpengaruh bagi masa depan anak, serta juga kehidupan,” kata Marini, Selasa (07/08).
Ia menambahkan, dengan mendukung gerakan minum ASI dan memberikan ASI eksklusif kepada buah hati, berarti ikut dalam pembentukan generasi emas Indonesia. “Di sini kita membicarakan SDM masa depan Indonesia,” tegas Marini.
Marini menjelaskan, dalam masa ibu menyusui, peran keluarga baik ayah, ibu, utamanya suami dalam memberikan kenyamanan terhadap istri, sangat berpengaruh pada produksi ASI sang ibu. “Kondisi psikologi ibu sangat berpengaruh pada produksi ASI, untuk itu pendidikan tentang ASI tidak hanya penting diketahui dari pihak istri sebagai ibu, tetapi juga suami, orang tua, atau mertua, sehingga semua keluarga bekerjasama mendukung ibu dalam masa menyusui, dengan selalu menjaga emosi sang ibu,” jelentreh dokter kelahiran Tuban tersebut.
Ia menambahkan, pemahaman pentingnya memberikan ASI eksklusif hingga saat ini juga belum sepenuhnya dipahami oleh tenaga kesehatan seperti bidan. Oleh karena itu, ia berharap Pemkab melalui Dinas Kesehatan memberikan bimbingan kepada para bidan utamanya Bidan Desa sebagai tombak kesehatan dalam hal pentingnya ASI bagi buah hati. “Saya harap, dinas terkait segera memberikan bimbingan atau sosialisasi kepada para bidan,” katanya
Hal ini menyusul, lanjut Marini, masih banyaknya bidan yang menyarankan kepada ibu yang baru melahirkan untuk memberikan susu formula kepada sang buah hati akibat ASI yang belum keluar.
“Saya masih sering menemui ibu melahirkan, dengan kasus selama 3 hari, ASI belum keluar, sama bidannya disarankan pakai susu formula. Ini kan salah. Padahal, kondisi tersebut normal terjadi,” katanya.
Masih menurut Marini, dalam waktu tiga hari sebenarnya bayi masih tidak akan merasa lapar, sebab telah ada cadangan makanan dalam tubuh bayi. “Ini yang sering kawatir biasanya sang nenek, bayinya kasihan nangis terus karena lapar, padahal itu salah. Bayi menangis bukan karena lapar, tetapi memang itu cara satu-satunya dia untuk berkomunikasi,” tuturnya.
Ia menegaskan, tidak ada alasan bagi ibu untuk tidak memberikan ASI eksklusif kepada buah hati selama 6 bulan pertama. “ASI eksklusif selama 6 bulan itu hak seorang anak, jadi tidak ada alasan,” tutup Marini.
Adapun manfaat ASI bagi ibu, adalah pemulihan pasca melahirkan lebih cepat. Menyusui bisa membantu mengurangi lemak kehamilan, menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium, mengurangi risiko tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, dan diabetes, mencegah penyakit tulang, bonding kuat antara ibu dan anak, dan mengurangi tingkat stres pada ibu.
Untuk bayi yaitu membuat IQ anak lebih baik, otak berkembang dengan sehat, mengurangi kemungkinan ASHD (masalah perilaku anak), memberikan imunitas pada anak, mengurangi risiko alergi pada tubuh, serta mengurangi risiko kematian bayi mendadak, leukimia, diabetes. (nurul jamilah/hei)