Begini Cara PT SI Jalankan Program Pemberdayaan Masyarakat
- 21 November 2018 16:22
- Heri S
- Umum,
- 1263
Tubankab - Sedikitnya 108 peserta dari Forum Masyarakat Kokoh (FMK) Program Pemberdayaan Masyarakat Semen Gresik (P2M-SG) mengikuti seminar dan Focus Group Discussion (FGD) di ruang pertemuan PT. Semen Indonesia pabrik Tuban, Rabu (21/11).
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang pemberdayaan masyarakat, di antaranya Dr. Ir. H. Budi Wiyana, M.Si selaku Sekretaris Daerah Pemkab Tuban, Joko Purwanto dari Bojonegoro Institute, Nunuk Fauziah Direktur P2M-SG dan narasumber dari DPRD Provinsi Jatim dan DPRD Tuban.
M. Dasam selaku ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan, seminar dan FGD ini merupakan evaluasi dan koordinasi dari pelaksanaan program yang sudah berjalan selama 8 bulan pada 2018, sekaligus wujud eksistensi FMK yang diinisiasi oleh manajemen PT. Semen Indonesia sebagai representasi masyarakat pada wilayah pengembangan perusahaan yang memiliki posisi sangat strategis.
“FMK diharapkan menjadi mitra perusahaan dalam membangun dan mengembangkan sumber daya masyarakat (baik sumber daya manusia, sumberdaya alam dan sumber daya pendukung) dalam upaya meningkatkan keberdayaan, serta kemandirian masyarakat sebagai prasyarat terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, khususnya sekitar perusahaan dan Kabupaten Tuban pada umumnya,” ungkap pria yang juga ketua FMK Kecamatan Merakurak ini.
Adapun tujuan kegiatan seminar dan FGD Forum Masyarakat Kokoh (FMK) ini menurutnya, untuk membangun komunikasi dan informasi dengan para stakeholder tentang eksistensi Forum Masyarakat Kokoh (FMK) sebagai entitas yang diinisiasi oleh PT. Semen Indonesia (Pabrik Tuban) untuk mendorong keberdayaan dan kemandirian masyarakat, juga untuk membangun jejaring dengan para stakeholder guna mendapatkan akses tentang program-program pemberdayaan masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Sementara itu, H. Siswanto selaku Manajer Bina Lingkungan PT. Semen Indonesia mengucapkan terima kasih atas partisipasi peserta yang sudah meluangkan waktu hadir. Pihaknya juga berpesan agar FMK dari 26 desa diupayakan semaksimal mungkin biar menjadi nilai positif di masing-masing desa.
“FMK tugas sosial dan tugas mulia, karena tugasnya adalah memberdayakan masyarakat,” katanya.
Ia juga menyampaikan, anggaran sesuai verifikasi desa telah usai diproses, bahkan beberapa sudah dicairkan, selanjutnya FMK diharapkan mengawalnya. Harapannya sesuai output perencanaan yang telah disepakati sesuai proposal. Kemudian, P2M-SG akan mengawal dan melakukan monitoring dalam implementasi program hingga selesai sesuai tahapan.
Pihaknya berharap, agar akses-akses sumber anggaran yang lain, baik itu dari APBD kabupaten, provinsi, maupun pusat, SI hanya bisa menfasilitasi sesuai dengan kemampuan perusahaan, yaitu Rp 250 juta tiap desa demi membuat masyarakat lebih maju dan berdaya.
Selain itu, Semen Indonesia tak henti-hentinya memberikan program pemberdayaan, baik yang difasilitasi oleh FMK maupun tidak, di antaranya program beasiswa keluarga pra-sejahtera, bedah rumah layak huni, dan beberapa program lainnya.
“SI komitmen menjalankan program pemberdayaan, namun hasilnya dirasa belum maksimal sehingga perlu dukungan semua pihak termasuk melalui program P2M-SG ini,” pungkasnya. (chusnul huda/hei)