Foto : Kedua siswa SMKN Rengel, Miftahul Ghufroni dan Salsadila Luluk Ariyani saat ikuti Lomba PCTA. (mc)

Berawal Dari Keprihatinan Peredaran Narkoba, 2 Siswa Ciptakan Alat Pendeteksi

  • 03 September 2018 14:08
  • Yolency
  • Umum,
  • 1243

Tubankab - Dua siswa di Kabupaten Tuban mampu menciptakan alat pendeteksi narkotika. Kedua siswa tersebut adalah Miftahul Ghufroni dan Salsadila Luluk Ariyani. Saat ini mereka masih tercatat sebagai siswa SMKN Rengel Tuban. 

Munculnya ide tersebut berawal dari rasa keprihatinan melihat kasus penyalahgunaan narkoba, khususnya di kalangan pelajar, dan makin gencarnya modus peredaran narkoba pada beberapa makanan dan minuman yang dijual di sekolah maupun pasar-pasar tradisonal. Oleh sebab itu, mereka memberanikan diri untuk mencari solusi, yakni dengan menciptakan alat pendeteksi narkotika yang diberi nama Smart Ink Pen Narcotic Inspector (Si Penator).

Alat tersebut mampu mendeteksi kandungan zat narkotika dalam makanan maupun minuman. Selain itu, desain alat yang sederhana menyerupai pulpen (pena) dirasa sangat cocok untuk diimplementasikan pada generasi mileneial saat ini, yakni para pelajar.

Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan mini riset di laboratorium IPA SMKN Rengel dan studi literatur tentang kandungan senyawa antosianin pada ekstrak buah naga dan senyawa kurkumin pada ekstrak kunyit menghasilkan perpaduan campuran cairan yang dijadikan tinta pada alat ‘Si Penator’. “Tinta tersebut mampu mengikat senyawa kimia, khususnya zat narkotika,” ujar Veronika selaku guru kimia SMKN Rengel, Senin (03/09).

Selain itu, lanjut Veronika, alat tersebut juga diikutsertakan pada lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) yang diadakan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. PCTA diperuntukkan untuk 2 kategori, yaitu tingkat perguruan tinggi dan SLTA sederajat seluruh Indonsesia. Lomba ini, masih kata Veronika, berfokus pada inovasi maupun kreativitas generasi muda Indonesia dalam menuangkan idenya dalam bentuk esai atau karya ilmiah dengan tema “Wujudkan Generasi Muda Anti Narkoba dan Cinta Tanah Air”.

Lebih jauh Veronika menjelaskan, rangkaian kegiatan lomba ini mulai dari sosialisasi yang dilaksanakan pada Selasa (2/5) bertempat di SMAN 1 Tuban, kemudian pengiriman karya ilmiah dengan deadline (20/8) hingga sampai tahap grand final pada Selasa (28/8) kemarin di Aula Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Menurutnya, dari sekitar 200 tim yang mendaftar di seluruh sekolah SLTA se-Jawa Timur, diseleksi menjadi 20 tim yang lolos ke babak presentasi final. SMK Negeri Rengel Tuban berhasil menjadi jawara setelah mengalahkan 19 tim lainnya dan berhak mewakili Provinsi Jawa Timur untuk Lomba PCTA tingkat nasional di Bandung pada (17/09) nanti.

“Bersaing dengan 20 tim lain memang tidak mudah, apa lagi ini jam terbang pertama kami, namun berkat motivasi guru pembimbing dan doa seluruh warga sekolah, kami bisa menampilkan yang terbaik,“ imbuh Miftahul Ghufroni selaku ketua tim.

Asy’ari selaku guru pembimbing memaparkan, persiapan dalam bimbingan memang dilaksanakan dalam kurun waktu yang singkat, yakni hanya 5 hari berpacu dengan waktu, mulai dari studi lapangan, studi literatur, uji lab, pembuatan prototipe hingga latihan presentasi. namun mereka mampu melewatinya dengan baik dan mampu memaparkan keunikan inovasi karya ilmiah ini hingga dinobatkan menjadi juara 1.

Hasil dari kegitan lomba PCTA Provinsi Jawa Timur tingkat SLTA sederajat : juara 1 diraih oleh SMK Negeri Rengel Tuban, juara 2 diraih oleh SMA Negeri 1 Gresik, dan juara 3 diraih oleh SMK swasta kesehatan Yannas Husada Bangkalan.

Kepala SMK Negeri Rengel, Hidayat Rahman mengaku pihaknya sangat bangga dengan perjuangan anak-anak didiknya, karena selain sebagai wakil Kabupaten Tuban, sekolahnya juga menjadi wakil Provinsi Jawa Timur yang akan berlaga di level nasional.

“Kami dari pihak sekolah akan selalu memberikan support dan tentu saja doa restu kepada tim kami agar bisa menampilkan performa terbaiknnya dan selalu membanggakan almamaternya,’’ tutur Hidayat. (mc/hei)

Sumber : Media Center

comments powered by Disqus