Foto : Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama. (chusnul)

BMKG Tuban Prediksi Awal Musim Penghujan Pada Bulan November

Tubankab - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban memprediksi awal musim penghujan di Kabupaten Tuban pada bulan November tahun ini. Bahkan, selama 3 bulan ke depan, BMKG memprediksi curah hujan tinggi akibat dampak fenomena La Nina.

Kepala Stasiun BMKG Tuban, Zem Irianto Padama mengungkapkan, berdasarkan data BMKG setempat,  Kabupaten Tuban masuk dalam musim penghujan di bulan November sampai nanti pada puncaknya di bulan Januari dan Februari tahun 2022.

"Kalau dari sifat hujannya, bisa dibilang normal, cuman ada indikasi pengaruh fenomena La Nina," ungkap Zem Irianto Padama saat dikonfirmasi wartawan di kantornya, Selasa (02/11).

Zem sapaan akrabnya menjelaskan, dampak dari fenomena La Nina, yakni curah hujan bisa meningkat hingga 70 persen. Pihaknya juga terus memantau dan memonitor perkembangan dari fenomena tersebut.

"Memang kemarin pada bulan Oktober, indikasinya itu lemah hingga sedang, tapi kami akan memonitor terus," ucapnya.

Sehingga, lanjut ia, fenomena La Nina itu bukan badai, melainkan fenomena alam yang bisa meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia. Hal ini  disebabkan ada suhu permukaan air laut pada wilayah pasifik barat dan timur yang mulai mendingin. Sehingga, masa udara akan bergerak dari timur ke barat di samudera pasifik hingga ke Indonesia.

"Termasuk salah satu dampaknya dari La Nina yaitu curah hujan tinggi," timpalnya.

Selain itu, Zem menerangkan di Kabupaten Tuban terbagi menjadi 3 Zom (zona musim), ada Zom 149 meliputi Kecamatan Tuban, Jenu, Palang, Tambakboyo, Semanding, Bancar, Merakurak, Kerek, Montong, Singgahan, Bangilan, Jatirogo. Zom 148 meliputi Kecamatan Kenduruan dan Senori. Zom 151 ada di Kecamatan Parengan, Plumpang, Rengel dan Widang.

"Dari 3 Zom itu tiap bulannya beda-beda. Kami lihat di Zom 148 yang ikut wilayah Senori dan Kenduruan di bulan Oktober 122 ml dan November 207 ml. Nanti, kalau ada La Nina bisa ada peningkatan," ucap dia.

Berdasarkan grafik dari BMKG Tuban, sejak dimulai pengamatan dari tahun 2016 sampai tahun 2021, dampak fenomena La Nina dari tahun ke tahun meningkat, baik hari hujan maupun curah hujan.

Saat ditanya perihal antisipasi untuk masyarakat, pihaknya hanya memberikan suatu peringatan dan hal itu disampaikan ke Pemkab Tuban dan BPBD Kabupaten Tuban.

"Sudah kami sampaikan, mereka yang akan mengambil kebijakan, apa yang harus dilakukan untuk antisipasi menghadapi curah hujan itu," pungkasnya. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus