BUNTAS MAMPU JUARA, INI ALASANNYA
- 13 September 2017 18:11
- Heri S
- Umum,
- 459
Tubankab - Tim penilai dari Provinsi Jawa Timur melakukan penilaian lapangan terhadap Buntas Pradoto, peserta pemuda pelopor cabang Sosial Budaya di kediamannya, Desa Sobontoro, Kecamatan Tambakboyo, Tuban, Rabu (13/09) siang.
Dalam penilaian tersebut Buntas didampingi oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) serta Camat Tambakboyo.
Camat Tambakboyo Didik Purwanto, menyampaikan keberadaan Buntas sebagai peserta pemuda pelopor sangat bersinergi dalam membangun brand Tambakboyo sebagai kecamatan bebas narkoba, lantaran Buntas mampu memberikan pembinaan di bidang seni dan budaya kepada pemuda di sekitar Tambakboyo. Sehingga, para pemuda tidak terjerumus dengan narkoba karena serangkaian kegiatan yang digagas oleh Buntas merupakan kegiatan positif.
"Sudah ada dua event yang berdampak positif di sini, yakni pesta pantai dan bambu runcing. Ini bukti kalau masyarakat kita haus akan seni. Sebab, antusias mereka sangat luar biasa," beber Didik.
Selain itu, Didik juga berharap Buntas mampu keluar sebagai juara karena menurutnya Buntas merupakan sosok yanng pantas untuk memenangi ajang ini. Ini terbukti selain menjadi penggerak pemuda, Buntas juga mampu memberikan dampak secara ekonomi bagi warga sekitar, di mana saat Buntas menggelar pertunjukan seni, masyarakat bisa berjualan dan meraih pendapatan.
"Buntas memiliki kemampuan yang jarang dimiliki oleh pemuda lain. Dia biasa mengarsipkan semua kegiatan yang dilaksanakan, baik dalam bentuk dokumentasi foto dan video, maupun data, " imbuhnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kepemudaan Disparbudpora Listyo Utomo menyampaikan, kelayakan Buntas untuk menjadi juara dapat dilihat dari bakat yang dimiliki. "Salah satu nilai unggul dik Buntas ini, yakni pedalangan. Saat ini hampir sulit ditemui pemuda dengan usia seperti Buntas bisa mendalang. Tuban patut berbangga, Buntas merupakan salah satu pelestari seni dan mampu melakukannya tanpa rekayasa, " puji Lis, panggilan akrab Listyo Utomo.
Dalam sesi tanya jawab yang merupakan bagian dari penilaian, Buntas mampu menjawab dengan baik beberapa pertanyaan dari tim penilai. Beberapa di antaranya terkait dampak atau efek secara nyata bagi kehidupan masyarakat di sekitar Tambakboyo.
Selain itu, Ketua Sanggar Kusumo Carito ini mengungkapkan, selain memberikan dampak kepada masyarakat, ke depannya akan ada inovasi berupa sablon baju dan aneka souvenir. Hal ini dilakukan untuk memberdayakan para pemuda terkhusus bagi yang belum memiliki pendapatan tetap.
Selain itu, Sarjana Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Malang ini juga menjamin, dari 30 anggota sanggarnya serta anggota Pemuda Harapan Kampung (PHK) tidak ada yang terlibat dengan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, karena sejak awal sudah di-warning dari semua yang ada di sanggar untuk tidak mengkonsumsi alkohol maupun obat-obatan terlarang.
Hal inipun diperkuat dengan pernyataan Kepala Bidang Kebudayaan Disparbudpora Tuban Sunaryo yang turut mendampingi Buntas menyatakan, dari 1.400 sanggar yang terdaftar di Tuban, salah satu persyaratan mutlak untuk mendaftar, yaitu tidak ada satu anggotapun yang terlibat penyalahgunaan obat-obatan terlarang. (nanang wibowo/hei)