BUNTAS : SENI ADALAH JEMBATAN SILATURAHMI

  • 11 September 2017 14:28
  • Heri S
  • Umum,
  • 717

Tubankab - Tidak ada motivasi apapun dalam mengikuti seleksi pemuda pelopor, terlebih motivasi mengambil keuntungan secara ekonomi. Hal ini disampaikan oleh Buntas Pradoto peserta Lomba Pemuda Pelopor Kabupaten Tuban kepada wartawan di Kantor Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, Senin (11/09).

Buntas mengungkapkan, awal mula dirinya mengikuti seleksi ini, yakni berangkat dari hobinya dalam dunia seni. Beberapa waktu lalu, sambung Buntas, dirinya pernah membuat festival pantai yang dikemas dengan apik, sehingga dosennya menyarankan agar dirinya ikut pemuda pelopor.

Apa yang dilakukan oleh Buntas murni dari hati, karena guru seni dan budaya SMPN 1 Tambakboyo ini menganggap apa yang telah diperbuatnya merupakan kesenangan tersendiri. Intinya mampu memberi pengetahuan dan keterampilan bagi anak-anak kampung di Tambakboyo pada khususnya.

“Itu sudah beberapa tahun lalu, berjalannya waktu, saya dapat surat dari pak Didik (Camat Tambakboyo) untuk menjadi delegasi pemilihan pemuda pelopor bidang sosial budaya,” ungkapnya.

Masih menurut pengakuan Sarjana Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Malang ini, motivasi secara pribadi tidak pernah terbesit dalam benaknya, karena paguyuban pemuda harapan kampung yang dibentuknya, merupakan wujud syukur atas ilmu yang didapat olehnya selama ini.

“Apa yang saya dapat saya bagi, teman-teman bisa berkembang, dan saya menjadi jembatan untuk teman-teman agar lebih baik,” akunya.

Pria kelahiran 17 Oktober 28 tahun silam ini juga mengungkapkan, seni itu jembatan bersilahturahmi baginya. Apabila gagasannya dapat dinikmati oleh anak-anak maupun masyarakat, menjadi kepuasan tersendiri. “Saya melatih hingga teman-teman bisa, itu sudah lebih dari cukup,’’ ujar Buntas.

Untuk diketahui, saat ini Buntas selain aktif sebagai tenaga pengajar di SMP Tambakboyo, dirinya juga aktif dalam memberikan pembinaan dan pengetahuan kepada anak-anak kampung di Tambakboyo dalam mengembangkan seni dan budaya.

Tim penilai dari pemprov akan melakukan penilaian lapangan kepadanya pada 13 September 2017 mendatang. Sesuai dengan kapasitasnya, Buntas akan menyajikan pagelaran wayang di Tambakboyo sebagai bahan pertimbangan penilaian. (nanang wibowo/hei)

comments powered by Disqus