Festival Lomba Seni Siswa Nasional Bertabur Kritikan
- 10 April 2019 16:47
- Yolency
- Umum,
- 1574
Tubankab - Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban menggelar seleksi Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat kabupaten di tiga tempat yang berbeda sekaligus pada Rabu (10/04).
Ada lima cabang seni yang dilombakan pada hari yang sama, yaitu seni tari dan musik tradisi di aula Disdik Tuban, olah vokal dan musik akustik di ruang rapat lantai dua kantor setempat, serta lomba desain poster di SMPN 7 Tuban.
Salah satu yang menarik adalah seni tari dan musik tradisi karena memiliki peserta yang paling sedikit, di antara bidang seni yang lain, yaitu dua kelompok untuk seni musik tradisi dan empat kelompok seni tari. Panitia FLS2N 2019, Tulus saat ditemui di aula Disdik Tuban mengatakan, untuk lomba FLS2N tahun ini pesertanya cukup antusias, namun ada beberapa bidang yang mengalami penurunan, yaitu seni tari dan musik tradisi.
Lomba tersebut dijadwalkan akan selesai dalam satu hari, sehingga pemenang lomba akan diumumkan pada hari itu juga, namun untuk jadwal acara tingkat provinsi masih belum keluar karena harus jeda memasuki bulan puasa. Hasil pemilihan dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SMP Kabupaten Tuban, untuk Festival Kreatifitas Tari dan Festival Kreatifitas Musik Tradisi langsung diumumkan pada hari itu juga. Tidak hanya pemenang lomba serta yang mewakili ke tingkat provinsi yang diumumkan pada hari itu, namun para peserta yang terpilih mewakili ke tingkat provinsi juga langsung mendapat pengarahan dari para dewan juri.
Juri Festival Kreatifitas Tari FLS2N Tuban, Paimo, S.Pd mengatakan, jika dilihat dari karya yang ditampilkan sepertinya masih kurang dipersiapkan dengan matang, sehingga anak-anak perlu lebih banyak latihan dan pembinaan untuk benar-benar layak dikirim ke tingkat provinsi.
"Kabupaten Tuban adalah salah satu daerah yang diperhitungkan dalam kesenian tradisi terutama di Jawa Timur, namun apa yang ditampilkan para peserta hari itu sangat jauh dari kata layak," ujar Paimo. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Juri Festival Kreatifitas Musik Tradisi FLS2N Tuban, Eko Hardoyo, S.Sn. Dia mengatakan, seorang penata baik itu penari maupun komposer seharusnya dapat benar-benar memahami apa yang disajikan, tidak hanya dapat menyajikan di depan panggung, namun bingung arah sajiannya sendiri,”ujar Eko.
Juri dari provinsi juga kritisi para peserta Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SMP Kabupaten Tuban. Untuk Festival Kreatifitas Tari dan Festival Kreativitas Musik tradisi, para peserta tersebut dinyatakan masih belum layak untuk ikut kejuaraan tingkat provinsi. Hasil dari pemilihan juara Festival Kreatifitas Musik Tradisi dan Festival Kreativitas Tari sudah diumumkan, dan sudah muncul dua nama yang akan mewakili ketingkat provinsi yaitu Kelompok Musik Tradisi serta Kelompok Tari dari SMPN 1 Singgahan. Namun secara kualitas seluruh peserta yang tampil pada hari itu masih belum layak untuk mengikuti kejuaraan tingkat provinsi, begitupun dengan kedua juara yang telah terpilih.
Juri Festival Kreatifitas Tari FLS2N Tuban, Sabar, M.Sn mengatakan, meskipun secara teknis sudah terpilih dua kelompok sebagai juara dari masing-masing bidang, namun sebenarnya secara kualitas mereka masih belum layak untuk masuk standar provinsi. "Masih banyak hal yang perlu diperbaiki baik dalam komposisi gerak maupun aransemen music yang digarap, para penyaji juga masih belum menjiwai apa yang disajikan,” pungkasnya. (nahrus sodiq/hei).