Caption Foto : Kegiatan Panen Raya Padi di Desa Mlangi, Kecamatan Widang, Tuban. (restu)

Hadiri Panen Raya Padi, Bupati Imbau Kepada Petani Cerdas

Tubankab - Bupati Tuban, H. Fathul Huda hadiri acara Panen Raya Padi di Desa Mlangi, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Sabtu (04/08).

Dalam sambutannya, Bupati Tuban H. Fathul Huda memuji kekompakkan dan kerjasama antara Forkopimka yang melaksanakan koordinasi dan mediasi dengan para kepala desa terkait. Mengingat Kecamatan Widang yang hampir mengalami kekeringan kala itu. “Ini semua berkat kerja sama dan kebersamaan masyarakat serta tidak terlepas pula dari kepedulian pimpinan. Oleh karena itu, pimpinan yang baik harus dipertahankan.,” tegas bupati.

Seperti diketahui, dalam kurun waktu satu bulan terakhir bidang pertanian dan ketahanan pangan yang telah membuat prestasi serta melaksanakan program dengan baik. Untuk itu seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, pemerintah telah memberikan program subsidi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kepada para petani cerdas. Petani cerdas, yaitu petani yang dapat mengikuti perkembangan teknologi, salah satunya yaitu mengikuti asuransi tani. Dengan cara petani cukup membayar Rp. 36.000. “Saya mengingatkan kepada petani agar tidak bosan untuk terus belajar teknologi pertanian terbaru, agar tidak tertinggal dengan daerah lain sehingga bisa menaikkan produksinya,” ungkapnya.

Oleh karena itu, bupati dua periode ini mengimbau kepada semua petani khususnya yang ada di Desa Mlangi untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi. Karena program ini dirasa tidak akan merugikan petani, justru akan sangat membantu para petani agar tidak merasakan kekhawatiran apabila dikemudian hari akan terjadi kegagalan. “Dengan modal Rp. 36.000 bisa mendapatkan asuransi tersebut, apabila teradi kegagalan, setidaknya biaya bibit, penggarapan dapat dikembalikan” imbuhnya. 

Dalam kesempatan yang sama pula, Camat Widang, Drs. Sartono menyampaikan bahwa lahan persawahan di Kecamatan Widang seluas 6.082 hektare, khususnya Desa Mlangi adalah seluas 603 hektare. Sartono juga mengungkapkan dari 228 hektare lahan sawah tersebut sebelumnya terancam gagal panen akibat kurangnya air. “Ini semua berkat kerja sama antara forkopimka yang melaksanakan koordinasi dan mediasi dengan para kepala desa terkait,” tuturnya. 

Lebih lanjut, setelah melakukan mediasi dengan beberpa kepala desa seperti Kepala Desa Mrutuk, Compreng, Sumberjo disepakati untuk membuka pintu air di Desa Simo. “Kami bersama-sama memutuskan membuka pintu air yang ada di Desa Simo, akhirnya air sampai di Desa Mlangi, Mrutuk, Sumberjo dan Compreng,” tegasnya.

Di samping itu, Sartono juga mengungkapkan 59 hektare lainnya juga mendapatkan air resapan dari Desa Ngadirejo, sehingga kekeringan di lahan sawah tersebut dapat teratasi. “Berkat ini semua, Desa Mlangi akhirnya menghasilkan 9,1 ton per hektare. Ini suatu peningkatan yang sangat luar biasa,” ungkap mantan Camat Bangilan ini.

Sartono juga berharap, kondisi kerjasama seperti ini agar terus tetap terjaga. Harapannya setiap ada permasalahan hendaknya dimusyawarahkan secara mufakat untuk mengambil suatu keputusan yang bisa diterima oleh seluruh komponen yang ada. (restu/hei)

Sumber : Media Center

comments powered by Disqus