Hari Gizi Nasional, Menik : Angka Stunting Tuban Lebihi Provinsi dan Pusat
- 25 January 2023 10:38
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 842
Tubankab - Hari Gizi Nasional ke-63 diperingati setiap tanggal 25 Januari. Kementerian Kesehatan telah menentukan tema Hari Gizi Nasional pada tahun ini yaitu “Protein Hewani Cegah Stunting”. Tujuan dari tema tersebut, yaitu meningkatkan komitmen dan kerja sama antara pemerintah baik sektor kesehatan maupun non kesehatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, serta swasta dalam rangka percepatan penurunan stunting. Selain itu, juga untuk menyebarluaskan informasi dan promosi kepada masyarakat tentang pentingnya protein hewani dalam rangka mencegah stunting. Kemudian meningkatkan peran semua pihak dalam kampanye percepatan penurunan stunting sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Ketua DPC Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kabupaten Tuban Menik Musyahadah menjelaskan, tema tersebut juga beriringan dengan kampanye “Isi Piringku Kaya Protein Hewani”. “Artinya setiap kali makan menyertakan protein hewani sebagai pelengkap gizi,” ungkap Menik kepada reporter Pradya Suara, Rabu (25/01).
Menik mengatakan, angka stunting di Kabupaten Tuban tahun 2022 mencapai 25,1persen, berada di atas angka stunting provinsi 23,5 persen dan nasional 24,4 persen. Terjadinya stunting disebabkan oleh kurangnya gizi pada anak. Protein hewani sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan tubuh menjadi penting, sebab mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Protein hewani bisa didapatkan dari daging ayam, daging merah, ikan, udang, cumi, telur dan produk olahan lain seperti susu yang kaya asam amino, jika alergi bisa diganti dengan susu kedelai, keju dan yogurt,” sebut Menik.
Pentingnya protein hewani dalam 270 hari pertama kehidupan atau 9 bulan juga dapat mencegah anak dari stunting.
“Anak harus diperkenalkan berbagai macam makanan mulai usia diatas 6 bulan. Ibu bisa berkreasi dengan bentuk, memberi motivasi dan stimulasi agar anak mau makan ikan misalnya,” tutur Menik.
Ibu juga harus memperhatikan berat badan dan tinggi badan buah hati dengan selalu memantau perkembangannya melalui Buku KIA. “Standar berat dan tinggi badan bisa dilihat di Buku Pink. Jadi ibu bisa memantau perkembangan buah hati, kan setiap kali imunisasi selalu dibawa ya,” ujarnya.
Namun, lanjut Menik, yang juga lebih penting dalam mencegah anak lahir stunting adalah 100 hari sebelum terjadinya kehamilan atau persiapan kehamilan. Pada masa tersebut calon ibu dianjurkan mengonsumsi tinggi protein untuk persiapan sel telur dan sperma yang berkualitas, sehingga menghasilkan embrio yang baik dan janin yang berkualitas.
"Adapun untuk pencukupan gizi, kebutuhan protein 12-15 gram per hari. Untuk kudapan, setidaknya memerlukan 350-500 kalori,'' tutupnya. (nurul jamilah/hei)