JALUR TENGKORAK, KEMBALI MERENGGUT KORBAN JIWA

  • 19 July 2016 23:01
  • Heri S
  • Umum,
  • 505

Tubankab - Jalur tengkorak Pantura Tuban kembali merenggut korban jiwa dan luka-luka. Sebuah bus antarprovinsi menabrak 2 truk. Akibat benturan keras antarkendaraan berat tersebut, seorang pengemudi truk dinyatakan tewas dan lainnya mengalami luka-luka, serta harus dilarikan ke RSUD Dr. Koesma Tuban, Selasa (19/07) malam.

Selain menewaskan sopir dump truk, Andreas, asal Mojokerto, karena terjepit kabin kendaraan yang hancur, peristiwa nahas tersebut juga mengakibatkan sopir bus, Harlan, asal Jepara, mengalami luka berat, karena terjepit body kendaraan.

Proses evakuasi korban berlangsung sangat dramatis. Polisi dibantu warga sempat kesulitan mengeluarkan korban dari dalam bangkai kendaraan. Evakuasi baru membuahkan hasil setelah dua mobil derek dikerahkan ke lokasi kejadian. Korban akhirnya berhasil dievakuasi 1,5 jam kemudian.

Insiden maut ini terjadi di Jalur Pantura, tepatnya di Desa Sumur Geneng, Kecamatan Jenu, Tuban. Saat itu, arus lalu lintas ‘jalur angker’ tersebut sangat padat kendaraan berat. Bus antarprovinsi, Madu Kismo bernopol K 1477 DD, melaju sangat kencang karena ingin mendahului sejumlah truk yang melaju beriringan. Ironisnya, pada saat bersamaan, muncul dari arah berlawanan, sebuah dump truk Nopol L 9695 US yang dikemudikan oleh korban Andreas.

Karena ingin mengindari tabrakan, sopir bus yang dikemudikan Harlan tersebut sempat membanting stirnya ke kiri, namun tak berhasil. Akibatnya, kecelakaan pun tak terhindarkan. Parahnya lagi, pada saat bersamaan truk tronton yang dikemudikan Supardi, menabrak bagian belakang bus, sehingga memperparah benturan. Hingga mengakibatkan satu orang tewas yaitu sopir dump truk dan lima lainnya mengalami luka-luka.

Sopir bus yang terluka parah dilarikan menuju unit gawat darurat (UGD) RSUD Dokter Koesma Tuban, sedangkan sopir dump truk yang tewas langsung dievakuasi ke kamar jenazah. Akan tetapi, posisi kendaraan yang masih melintang di tengah jalan, menyebabkan arus lalu lintas jalur Tuban-Semarang macet sepanjang 5 kilometer.

Kapolres Tuban, AKBP Fadly Samad saat dikonfirmasi di lokasi kejadian mengatakan, bus kurang memperhatikan marka jalan, sehingga terjadi kecelakaan. “Jadi bus ini mencoba mendahului dari lajur kanan, padahal di sini jalurnya tidak boleh untuk mendahului, akibatnya bertabrakan dengan kendaraan yang ada di depannya dan kendaraan yang akan didahului,’’ terang perwira asal Makasar, Sulsel ini.

Arus lalu lintas jalur Pantura kembali normal dua jam kemudian, setelah petugas Satlantas Polres Tuban berhasil mengevakuasi ketiga kendaraan dari tengah jalan raya. Pasca kejadian, polisi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari tahu penyebab utama kecelakaan. (wan/hei)

comments powered by Disqus