KENANG 7 HARI WAFATNYA IQBAL RIDHO NOVIAN, KONI GELAR DOA DAN TAHLIL BERSAMA

  • 03 November 2016 13:41
  • Yolency
  • Umum,
  • 687

Tubankab - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tuban, menggelar acara doa dan tahlil bersama untuk mengenang 7 hari meninggalnya almarhum Iqbal Ridho Novian, atlet cabang olahraga (cabor) bulutangkis di Pujasera, Rabu (02/11) malam.

Dalam sambutannya, Ketua KONI cabang Tuban, Mirza Ali Manshur, menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya dan duka yang mendalam kepada semua pihak dan keluarga korban, atas insiden yang menimpa atlet cabor bulutangkis, Iqbal Ridho Novian.

“Kejadian kemarin sangat tidak diinginkan oleh semua pihak, biarlah ini semua menjadi bahan koreksi untuk kita semua,” katanya.

Mirza Ali Manshur menambahkan, semoga dengan insiden yang telah menimpa almarhum Iqbal Ridho Novian, tidak mengurangi perhatian dari Pemkab Tuban di bidang olahraga. Selain itu, dirinya juga berharap, agar keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan.

Sementara itu, Bupati Tuban Fathul Huda yang turut hadir dalam acara tersebut mengaku merasa bangga dan berterima kasih atas terselenggaranya doa dan tahlil bersama ini. Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab), ujar bupati, adalah sebuah media untuk membangun mental sportivitas dan solidaritas, bukan sekadar mencari bibit unggul dan kemenangan.

“Malam ini adalah bentuk solidaritas terhadap sesama atlet dan pecinta olahraga,” tegas Fathul Huda dalam sambutannya.

Fathul Huda juga meminta kepada seluruh dinas yang terkait untuk mengevaluasi keamanan dari fasilitas-fasilitas yang ada di tempat umum, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, mohon fasiltas umum lainnya ditinjau ulang segi keamanannya,’’ pinta bupati asal Desa Talun, Kecamatan Montong, Tuban ini.

Bupati Tuban juga berpesan, agar semua pihak dapat belajar dan mengambil hikmah atas kejadian yang telah menimpa salah satu atlet bulutangkis dari Jatirogo tersebut. “Kematian itu sesuatu yang tidak bisa ditunda-tunda dan tidak harus terserang penyakit atau menunggu menjadi tua, tapi bisa terjadi kapan saja,’’ pungkas Huda mengingatkan. (git/hei)

comments powered by Disqus