KETUA DPRD TUBAN: KIAN BANYAK INDUSTRI, KIAN BANYAK PROBLEM YANG DIHADAPI

Tubankab - Rombongan Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Tuban, HM. Miyadi, S.Ag, MM dan Agung Supriyanto selaku Ketua Komisi A bersama anggota melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kecamatan Kerek, Kamis (05/04).

Dalam kunjungan yang bertempat di pendopo kecamatan setempat, pihak kecamatan mengundang para kepala desa ring-1 terdampak, dan puluhan anggota Forum Masyarakat Kokoh (FMK) yang ada di Kecamatan Kerek sebagai penerima manfaat dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Semen Gresik (Semen Indonesia Group) pabrik Tuban.

HM. Miyadi, S.Ag, MM selaku pimpinan acara tersebut mengatakan, pihaknya bersama Komisi A DPRD Tuban datang ke Kecamatan Kerek dikarenakan beberapa waktu lalu pernah terjadi aksi unjuk rasa yang melibatkan masyarakat sekitar, khususnya Kecamatan Kerek. Sehingga pihaknya merasa perlu untuk melakukan kunjungan guna menampung aspirasi, usul dan saran sebagai win-win solutions agar tidak ada masalah dan berikan solusi terbaik.

“Kita mencoba fasilitasi atau jembatani permasalahan antara warga dengan PT. Semen Gresik agar ada sinergitas dan tidak terjadi kontradiksi, sehingga kepentingan warga dan kepentingan perusahaan dalam rangka mencurahkan program bisa diselesaikan dengan dialog dan tanpa harus aksi unjuk rasa,” ucap anggota dewan tersebut.

Hal ini, menurutnya menjadi alasan kenapa pihaknya berkunjung ke Kecamatan Kerek. Dengan harapan antara keinginan warga dan program dari PT. SG yang sudah direncanakan bisa terealisasi, khususnya pemanfataan dana CSR perusahaan sebesar Rp 250 juta tiap desa ring-1 (26 desa, 3 kecamatan) bisa tepat sasaran. “Semakin banyak industri datang ke Tuban, semakin banyak problem yang dihadapi,” ucap politisi kelahiran Bojonegoro tersebut.

Di tempat yang sama, Siswanto, SE manager Bina Lingkungan PT. Semen Gresik mengungkapkan, dana CSR sebesar Rp 250 juta yang dikelola oleh FMK selama ini fokus untuk pemberdayaan, meskipun prakteknya untuk pembangunan infrastruktur dan masih banyak hal yang belum sesuai harapan perusahaan. Sehingga untuk 2018 ini, pihaknya menggandeng konsultan untuk menyelesaikan program FMK tahun ini.

“Kami tetap berkomitmen akan menyelesaikan program FMK tahun ketiga ini (2018), tetapi dengan harapan akan lebih baik, sehingga kami menggandeng rekanan atau konsultan untuk memperoleh hasil yang maksimal,” ujarnya.

Demi mewujudkan upaya tersebut, pihaknya saat ini telah melakukan perekrutan pendampingan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Semen Gresik (P2M-SG) untuk mengawal program FMK tahun ini. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus