Foto : Pembukaan Konfercab NU Tuban di Pendopo Krido Manunggal Tuban. (dadang)

Konfercab NU Kabupaten Tuban, Bupati : Politik Bisa Berantas Kemungkaran

  • 25 August 2018 20:31
  • Heri S
  • Umum,
  • 1107

Tubankab - Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tuban menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama Kabupaten Tuban yang digelar di dua tempat. Adapun acara pembukaan dilaksanakan di Pendopo Kridho Manunggal, Sabtu (25/08), sedangkan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (STITMA) dipilih sebagai tempat pelaksanaan Konfercab yang terbagi dalam sidang-sidang pleno. 

Ketua Panitia Pelaksana, Didik Purwanto mengungkapkan, dalam agenda lima tahunan tersebut terbagi dalam beberapa agenda sidang pleno, di antaranya Sidang Pleno Tata Tertib, Sidang Pleno LPJ, Sidang Pleno Komisi-Komisi dan terakhir agenda Sidang Pleno Pemilihan Syuriah sekaligus pemilihan Tanfidziah untuk masa khidmat 2018-2023.

Ketua Panitia yang juga menjabat sebagai Camat Tambakboyo itu juga menambahkan bahwa dalam Konfercab kali ini, untuk  pemilihan Syuriah akan dilakukan melalui sistem ‘Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa)’. Sedangkan pemilihan Tanfidziah tetap oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) Kecamatan dan Ranting NU se-Kabupaten Tuban. 

Sistem AHWA beranggotakan 5 ulama NU di Kabupaten Tuban yang terpilih atas usulan setiap peserta rapat pleno. 5 orang dengan suara tertinggi tersebut akan memilih Rais Syuriah untuk jabatan lima tahun mendatang. Adapun kriterianya adalah beraqidah Ahlussunnah wal Jamaah al Nahdliyah, wara', zuhud, bersikap adil, berilmu (alim), integritas moral, tawadlu', berpengaruh, dan mampu memimpin.

"Adapun Konfercab tahun ini mengambil tema, 'Membangun Nahdaltul Ulama Menuju Kemandirian Jam’iyah dan Kesejahteraan Masyarakat Tuban', dengan harapan semoga Jam’iyah NU semakin mandiri dan sejahtera," imbuhnya.

Sementara itu dalam sambutannya Bupati Tuban, H. Fathul Huda mengajak semua warga NU di Kabupaten Tuban untuk terus dapat bersyukur, Syukur ini menurutnya adalah karena bisa dibesarkan Allah SWT dalam naungan Nahdlatul Ulama, Adapun  wujud syukur tersebut adalah dengan ‘mengur-uri' NU.

Bupati yang juga mantan Ketua PCNU Tuban ini menuturkan bahwa saat ini pintu sudah terbuka lebar dan jalan sudah mulus untuk dapat mengembangkan NU menjadi jamiyah yang mandiri. Hal ini sangat berbeda dengan mengurus NU zaman dahulu, terutama  pada 1997 ke bawah. “Dahulu perjuangannya sangat berat, tidak seperti sekarang ini, sehingga harus bisa benar-benar dimanfaatkan seoptimal mungkin,” terangnya. 

Menurut Bupati Huda, yang harus disiapkan saat ini adalah menata SDM dan menjadi yang terdepan dalam revolusi mental. Mental yang seperti apa? yaitu gabungan dari mental baik yang dimiliki oleh NU dengan mental dari TNI, Polri dan PNS, mental para  masyayikh dan kiai, serta mental seorang enterprenuer.

Mental yang dimiliki TNI, Polri dan PNS adalah kedispilinan dan taat serta hormat terhadap atasannya, sedangkan mental sebagai enterpreuner adalah memiliki pikiran pararel yang memikirkan tentang kondisi di masa depan, Semua mental tersebut tepat jika digabungkan dengan mental warga NU yang penuh dengan keihklasan dan tidak mengambil keuntungan pribadi. Jika ini bisa dilaksanakan, maka impian memiliki jam'iyah mandiri bisa terwujud.

Lebih lanjut bupati dua periode ini mengajak agar warga NU untuk tidak alergi dengan ‘politik' terutama di saat seperti sekarang ini, Sebab, menurutnya sebagai warga NU dengan paham politik tidak akan mudah terhasut isu-isu yang tidak bertanggungjawab. Saat ini banyak hal-hal yang kecil jika tidak diketahui betul dapat memecah belah NU. 

Menurut bupati, di Kabupaten Tuban sendiri yang memiliki pimpinan daerah dengan background NU, permasalahan di masyarakat yang dulu belum bisa dipecahkan dengan hanya menjadi Ketua NU saat ini bisa terpecahkan. Bupati mencontohkan saat ini dengan jabatan yang dimilikinya dapat membuat Perda dan Perbup tentang akhlak mulia, selain itu saat ini juga dengan dukungan polisi dan TNI serta masyarakat dapat dikurangi peredaran minuman keras jenis arak. “Dengan politik, kita bisa memberantas kemungkaran di Kabupaten Tuban” tegasnya.

Bupati Huda berharap pelaksanaan Konfercab NU Kabupaten Tuban dapat berjalan dengan lancar sampai terpilihnya Syuriah dan Tanfidziah untuk masa jabatan lima tahun mendatang. Harapannya semoga NU di Kabupaten Tuban semakin baik lagi.

Pembukaan Konfercab NU Kabupaten Tuban ditandai dengan pemukulan alat musik rebana secara bersama-sama dengan iringan lagu Syubbanul Wathon. Selain Bupati dan Wakil Bupati serja Jajaran Forkopimda Tuban, hadir juga Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuqi Mustamar, masyayikh dan kiai sesepuh NU Tuban, Anggota DPR RI dan DPRD Jatim Dapil Tuban-Bojonegoro, Tokoh Masyarakat, Orsospol, Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Tuban, PCNU Lamongan, Babat dan Bojonegoro, Pengurus NU dari syuriah maupun tanfidziah dari PCNU, MWCNU dan Ranting NU se-Kabupaten Tuban. (dadang setiawan/hei)

Sumber : Media Center

comments powered by Disqus