LOMBA DONGENG, KETUA GOPTKI : KIAN SERING ANAK MENDENGAR, KIAN MUDAH IA BERBICARA
- 23 May 2017 14:52
- Yolency
- Umum,
- 475
Tubankab - Seiring berkembangnya zaman, para orang tua semakin meninggalkan kegiatan mendongeng untuk anak-anaknya. Para orang tua lebih memanfaatkan teknologi digital untuk menghibur buah hatinya. Padahal, sebenarnya dongeng yang dikisahkan langsung dari mulut orang tua memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak di masa mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak (TK) Indonesia (GOPTKI) Kabupaten Tuban, Sri Rahayu, dalam sambutannya pada kegiatan Lomba Dongeng yang diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) GOPTKI yang ke-60 di Gedung Korpri, Komplek Pendopo Krido Manunggal Tuban, Selasa (23/05).
Dengan mendongeng, lanjut Sri Rahayu, anak bisa menambah perbendaharaan kata. Selain itu, dengan mendengarkan sebuah cerita, anak-anak dapat menstimulasi daya imajinasi dan kreativitas yang dimilikinya, serta, dapat melatih daya ingat anak sejak dini.
“Semakin banyak anak mendengar, maka semakin mudah anak berbicara,” terang Sri Rahayu.
Sri Rahayu menilai, mendongeng adalah kegiatan interaktif di mana orang tua dan anak dapat saling bertukar pikiran tentang dongeng yang dikisahkan. Hal ini tidak akan terjadi jika orang tua hanya memanfaatkan media digital. Pemanfaatan media digital dapat menjadikan anak kehilangan daya imajinasi dan kemampuan berpikir.
“Karena media digital hanya menyajikan tontonan pada anak,” ujar isteri Sekretariat Daerah Kabupaten Tuban ini.
Dari kegiatan lomba dongeng ini, Sri Rahayu berharap agar para orang tua, guru dan masyarakat Tuban mampu melestarikan budaya mendongeng yang sudah mulai ditinggalkan. Karena mendongeng merupakan salah satu wadah untuk menghibur dan mendidik yang mengandung nilai-nilai universal dan kearifan lokal.
Menurut Sri Rahayu, orang tua dan guru memiliki peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. “Semoga para orang tua dan guru lebih banyak berkreasi dan berinovasi dalam mendampingi anak didiknya,” pungkasnya. (nur fuadi/hei)