MELONGOK KEBUN BUAH KELENGKENG, JADI ALTERNATIF DESTINASI WISATA
- 06 April 2017 20:44
- Heri S
- Umum,
- 3706
Tubankab - Seorang warga Desa Wolutengah, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban berhasil membudidayakan buah Kelengkeng. Bahkan, kebun buah miliknya seluas 1,5 hektare kini menjadi alternatif destinasi wisata baru dengan latar belakang pemandangan perbukitan.
Pantauan reporter tubankab.go.id saat berkunjung di kebun tersebut, Kamis (06/04), tampak kebun yang dipenuhi 260 tanaman buah sedang ramai dikunjungi oleh masyarakat, baik dari lokal maupun dari luar Kabupaten Tuban.
Adalah Eni Sulistyana pemilik kebun tersebut. Wanita 37 tahun yang juga seorang guru PNS di SMPN 2 Kerek, itu menceritakan awal mula dia berkebun buah Kelengkeng yang sebelumnya pernah gagal berkebun buah Pepaya Calina.
“Sejak 2012 saya mulai berkebun buah Kelengkeng, yang sebelumnya bertani jagung. Namun dikarenakan jagung kesulitan pupuk, dan biaya operasionalnya mahal, kemudian mencoba budidaya buah Kelengkeng ini,” ujar Eni mengawali ceritanya.
Dia juga mengatakan, pernah mendapat pelatihan dan bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Tuban berupa bibit buah Kelengkeng pada 2016 lalu, yang saat ini sedang dikembangkan dan menunggu berbuah.
Eni melanjutkan, dalam seminggu ini merupakan musim panen buah kelengkeng miliknya. Setiap harinya ratusan orang berkunjung untuk membeli buah Kelengkeng yang dibandrol dengan harga Rp.35 ribu per 1 kilogram.
“Pengunjung bebas memetik dan mencicipi sesukanya, kalau pun ingin membeli saya jual Rp.35 ribu per kilogram tanpa batang, sambil bebas ber-selfie di kebun,” ucap perempuan 2 anak tersebut setengah berpromosi.
Dia berharap, ingin memiliki kelompok tani tersendiri agar nantinya bisa menularkan pengalaman dan ilmunya berkebun kepada masyarakat sekitar. Sehingga berkebun bisa menjadi alternatif para petani untuk memperoleh kemanfaatan.
Eni mengakui, pada 1 pohon Kelengkeng miliknya bisa menghasilkan buah 30 kilogram hingga 40 kilogram, dan selama seminggu ini dirinya bisa meraup untung hampir Rp.20 juta dari penjualan buah Kelengkeng miliknya.
“Tidak perlu repot-repot cari tengkulak, masyarakat sudah ramai beli langsung ke sini dengan harga di bawah pasaran,” pungkasnya.
Di dalam kebun tersebut juga terdapat aneka buah. Selain buah Kelengkeng terdapat juga buah Jambu, Jeruk, dan Mangga. Untuk jenis kelengkeng sendiri terdiri dari kelengkeng jenis diamond, pingpong dan new cristal. Selain menjual langsung, di tempat tersebut juga menyediakan bibit yang dijual mulai Rp. 100 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung jenis dan ukuran. (nul/hei)