Meski tak Ada Pakem, Kesenian Thak-thakan akan Dilakukan Pendataan
- 24 January 2019 18:17
- Yolency
- Umum,
- 2042
Tubankab - Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Tuban tengah melakukan pendataan terhadap kesenian Thak-thakan khas dari Kecamatan Tambak Boyo, Kabupaten Tuban.
Kesenian Thak-thakan sendiri merupakan adaptasi dari seni pertunjukan barongan yang berkembang di beberapa daerah, namun Thak-thakan sedikit memiliki perbedaan terutama pada jumlah pemainnya. Jika barongan dimainkan oleh satu atau dua orang, kesenian ini justru dimainkan oleh tiga orang sekaligus, khususnya yang ada di wilayah pesisir utara Kabupaten Tuban.
Kasi Pelestari Budaya pada Disparbudpora Kabupaten Tuban, Eko Hardoyo saat dikonfirmasi ditemui di ruang kerjanya, Kamis (24/01) mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan pada kesenian tersebut, meski tidak ada pakem untuk kesenian Thak-thakan ini. Tetapi, terdapat benang merah dari masing-masing kesenian yang ada di beberapa daerah.
“Dari hasil pendataan tersebut kemudian akan dilakukan analisis lebih lanjut sebelum nantinya akan diinventarisasi dan ditindaklanjuti,” ujar Eko.
Selain itu, pihaknya juga berencana untuk mengadakan sebuah parade kesenian Thak-thakan. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mewadahi para pelaku kesenian yang minor tersebut. “Sekaligus sebagai tindak lanjut dari pendataan yang telah dilakukan beberapa waktu lalu,’’ akunya.
Rencananya, tukas Eko, parade tersebut akan dikemas dalam bentuk rampak Thak-thakan yang sudah dimodifikasi dengan koreografi yang selaras antarkomunitas Thak-thakan yang ada.
Pria yang bergaya nyentrik dengan rambut gundulnya itu menambahkan, pihaknya memiliki gambaran adanya sebuah pertunjukan dengan sepuluh komunitas rampak Thak-thakan yang dipentaskan dalam sebuah pagelaran, namun untuk ke arah sana akan memerlukan waktu yang cukup panjang.
Menurutnya, rencana awal diadakannya parade tersebut adalah sebagai stimulan bagi masyarakat, selain itu juga sebagai upaya untuk melestarikan kesenian tersebut. “Dengan harapan akan semakin diminati dan dicintai oleh masyarakat,’’ terangnya.
Lebih jauh dia menyatakan, adanya kesenian Thak-thakan semakin menambah warna seni pertunjukan yang ada di Bumi Wali, namun kesenian tersebut masih memerlukan banyak polesan untuk dapat dijadikan sebuah pagelaran.
Ia berharap, ada sebuah event besar kesenian yang mampu mewadahi dan menampilkan seluruh potensi seni minoritas, seperti Thak-thakan ini, agar menjadi sebuah ajang yang dapat disajikan secara megah untuk dinikmati masyarakat. (m nahrussodiq/hei)