Mewujudkan “Kampung Sirsak” di Desa Bringin
- 03 November 2018 20:28
- Heri S
- Umum,
- 2121
Tubankab - Desa Bringin, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Suryonegoro” saat ini sedang berupaya mewujudkan “Kampung Sirsak”. Di antara dukungan yang ada adalah hadirnya langsung Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Jawa Timur bersama Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (R-TIK) Provinsi Jawa Timur dan Relawan TIK Kabupaten Tuban.
Dari pantauan reporter tubankab.go.id di balai desa setempat, Sabtu (03/11) tampak puluhan pemuda desa setempat sedang mengikuti pelatihan penjualan online produk unggulan desa dengan narasumber Novianto Puji Raharjo, Ketua Relawan TIK Jawa Timur dan Yudianto Tri Kurniawan, Peneliti Bidang Sosial Balitbang Provinsi Jawa Timur.
Yudianto Tri Kurniawan menyampaikan, pihaknya saat ini sedang merancang suatu model pola pemberdayaan yang baru, selama ini berawal dari program Penanggulangan Kerentanan Kemiskinan (PK2) Program Jalin Matra Provinsi Jawa Timur yang dirasa hasilnya belum maksimal, sehingga pihaknya melakukan survei dan analisa tentang keinginan dan kebutuhan masyarakat, yaitu di antaranya membutuhkan pelatihan.
Sehingga, lanjut Yudi, pihaknya bersama BUMDes memfasilitasi pelatihan tersebut dengan menekankan kepada pemberdayaan potensi unggulan desa. “Kami ingin munculkan produk unggulan apa yang dimiliki desa, berpotensi untuk dikembangkan, sehingga disepakati oleh pihak desa, yakni tentang potensi buah sirsak yang menjadi andalan desa, di mana saat ini belum bisa dimaksimalkan dan dikembangkan,” ungkap Yudi.
Menanggapi hal itu, Sugianto selaku Ketua BUMDes “Suryonegoro” berharap dengan adanya pelatihan ini nantinya produk-produk yang telah mereka buat dari bahan buah sirsak bisa dipasarkan secara online. “Paling tidak dengan pelatihan ini anak-anak muda yang dilatih bisa memasarkan dan bisa menaikkan nilai ekonomi sirsak di pasaran. Sehingga anak muda di desa ini bisa berdaya,” harapnya.
Lebih dari itu, Sugianto juga berharap bisa mewujudkan desanya bisa menjadi Kampung Sirsak. Selain adanya buah sirsak menjadi produk olahan yang saat ini dikembangkan oleh PKK desa, pihaknya berupaya menerima masukan dari berbagai pihak ternasuk dari Balitbang, OPD terkait dan pihak Forkopimcam Montong.
“Desa kami ada sekitar 700 Kepala Keluarga (KK), di mana setiap KK tersebut minimal ada 2-3 pohon buah sirsak. Sehingga sirsak ini sangat potensi untuk dikembangkan, baik sebagai produk olahan maupun sebagai destinasi wisata ke depannya. Bahkan beberapa warga ada yang mempunyai kebun yang ditanami 300 buah,” ucapnya optimis.
Untuk pelatihan ini, dijadwalkan dilaksanakan selama 2 hari yaitu 3-4 November 2018 dengan para pemateri hari pertama dari Balitbang dan Relawan TIK dan hari kedua rencananya dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban dan Camat Montong, Suwoto, SE, MM. (chusnul huda/hei)