“WUJUDKAN ISLAM YANG RAMAH, BUKAN YANG MARAH-MARAH”
- 11 April 2016 15:18
- Yolency
- Umum,
- 1320
Tubankab - Wasekjen IV Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Imam Pituduh, mengatakan, ekspedisi Jejak Islam Nusantara (JIN) merupakan upaya PBNU untuk merekam jejak Islam yang dikembangkan dan diamalkan di Indonesia hingga sekarang, termasuk di dalamnya Kabupaten Tuban yang dikenal dengan Bumi Wali.
Hal itu disampaikan Imam Pituduh saat menjadi Ketua Tim Ekspedisi Jejak Islam Nusantara (JIN), di Kabupaten Tuban, Sabtu (11/04). Kabupaten Tuban sendiri menjadi salah satu daerah yang diunjungi Tim Ekpedisi JIN dari 40 Kabupaten/kota.
“Selain amanat muktamar ke33 di Jombang yang meneguhkan Islam Nusantara untuk perdamaian Indonesia dan dunia, ekspedisi ini adalah undangan internasional yang menanyakan tentang Islam Nusantara,” jelasnya.
Selama ini, lanjut dia, PBNU sering didatangi para duta besar negara lain yang ingin tahu Islam Nusantara. Untuk itu PBNU melakukan ekspedisi ini untuk mendapatkan data berdasarkan fakta sejarah dalam bentuk film dokumenter dan buku yang akan diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.
“Kegiatan ekspedisi ada 10 item yang akan dibidik, di antaranya tentang toleransi dan akulturasi budaya, kesenian, tata busana dan tradisi local, serta kebhinekaan dan solidaritas sosial. Selain itu ekspedisi ini untuk mendapatkan data Islam Nusantara yang berbudaya.Sebagai warga negara harus menjaga Islam demi keutuhan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45 yang bisa disingkat menjadi PBNU,” timpalnya.
Sementara itu, Bupati Tuban, H. Fathul Huda mengungkapkan bahwa tim expedisi ini ‘mampir’ di Tuban, akan melihat kebesaran Islam dahulu dan keberagaman Islam saat ini. Di Kabupaten Tuban, lanjut Huda, terdapat banyak sekali makam para wali, di antaranya yang paling terkenal adalah, Sunan Bonang, Ibrahim Asmoroqondi, Sunan Bejagung dan masih banyak yang lainnya. “ Di sini pula tim akan melihat banyak pondok pesantren, baik yang bertaraf kecil sampai yang paling terkenal, yaitu Ponpes Langitan Tuban,’’ tutur Huda.
Menurut Bupati, keberagamaan di Kabupaten Tuban tidak perlu disangkal lagi. Sejak dulu umat agama apapun dapat beribadah dengan baik sesuai dengan agama dan kepercayaannya.Dan antar pemeluk agama satu dengan lainnya juga berjalan harmonis. Walaupun dengan predikat Bumi Wali, paparnya, tidak lantas mengutamakan Islam semata, tetapi mewujudkan perilaku para wali terdahulu, yaitu mengayomi semua umat beragama.
“Pemkab Tuban menganggarkan bantuan terhadap tempat ibadah, antara lain masjid, gereja, wihara ataupun lainnya. Mereka mendapatkan nilai bantuan yang sama, tidak ada yang dibedakan,” terang Bupati Huda.
Bupati berharap, setelah tim JIN menyelesaikan tugasnya nanti, dapat membawa manfaat kepada umat, mewujudkan Islam Ahlussunah wal Jama’ah, jauh dari radikalisasi. “Pokonya bisa mewujudkan Islam yang ramah, bukan yang marah-marah,” pungkasnya. (ddg/hei)