LAHAN BEKAS TAMBANG ‘DISULAP’ JADI KERAMBA IKAN

  • 25 April 2016 16:03
  • Heri S
  • Umum,
  • 2125

Tubankab – Lahan bekas galian tambang kadang dibiarkan begitu saja, bahkan rusak dan terbengkelai. Namun, tidak demikian halnya dengan lahan bekas galian tambang milik PT. Semen Indonesia. Lahan bekas galian tambang milik BUMN tersebut digunakan masyarakat untuk lahan budidaya ikan dengan sistem keramba.

Telaga yang terletak di Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban ini, usai ditambang beberapa tahun lalu, dengan luas area 73 hektare. Pihak perusahaan kemudian mereklamasi lahan sekitar lubang dengan menanam berbagai pohon. Seiring berjalannya waktu, lubang ini pun terisi air hujan dan tidak kering, meski kemarau panjang melanda.

Pihak perusahaan bersama warga berinisiatif memanfaatkan air telaga untuk budidaya ikan menggunakan sistem keramba. Mereka membudidayakan berbagai jenis ikan, di antaranya nila merah, nila hitam dan gurami.

Sejauh ini masih terdapat empat keramba ikan yang dikelola warga. Hasil kerja keras mereka mampu menghasilkan dua sampai tiga ton ikan setiap panen, yang dilakukan 3 bulan sekali. Harga jual ikan rata-rata Rp. 25.000 rupiah per kilo gramnya. “Ya lumayan mas hasilnya, daripada lahan dibiarkan terbengkelai,’’ ujar Sudarno, warga sekitar, kepada reporter tubankab, usai memanen ikan, Senin (25/04).

Pengelolaan keramba ikan di bekas galian tambang ini masih di bawah pengawasan Semen Indonesia Foundation. Warga sekitar merasa belum siap secara skill jika harus mengelola mandiri, sehingga perlu mendapat pengarahan. Namun ke depan direncanakan pengelolaan keramba-keramba ikan ini diserahkan sepenuhnya kepada warga.

Kabiro Humas dan CSR Wahyu Darmawan, menyatakan pemanfaatan bekas lahan tambang ini tujuannya adalah untuk program pemberdayaan masyarakat desa sekitar. Perusahaan tidak menutup diri, paparnya, apabila ada masyarakat yang berkeinginan turut serta budidaya ikan di keramba milik perusahaan yang sudah didukung beberapa fasilitas, termasuk perahu untuk operasionalnya. “ Jika diperlukan pendampingan, kami siap,’’ tukasnya.

Wahyu melanjutkan, Semen Indonesia bekerja sama dengan SMIF sejak 2011 sudah melakukan budidaya ikan nila di keramba hingga sekarang. Operasional sehari-hari juga melibatkan warga sekitar. “Selama ini pemasaran dari hasil panennya tidak pernah mengalami kendala berarti,’’ pungkasnya. (nul/hei)

comments powered by Disqus