BUDIDAYA LELE SEBAGAI BEKAL WBP SETELAH ‘MERDEKA’
- 26 January 2017 12:55
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 566
Tubankab - Budidaya ikan lele menjadi salah satu program pelatihan bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tuban. Pihak Lapas berhasil membuktikan keberhasilan ternak lele di lingkungannya sebagai salah satu bentuk pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Sedikitnya 50 kilogram ikan lele berhasil dipanen setelah dibudidayakan selama 3 bulan. Panen ikan lele tersebut dilaksanakan pada Kamis (26/01).
Rio Nugroho selaku Humas Lapas Kelas II B Tuban mengatakan, awalnya 2.000 bibit disebar di dalam 4 kolam dengan ukuran 1,5 x 8 meter. Kemudian dalam setiap harinya, WBP yang mengelola dan memberikan pakan. Dari hasil panen itu selanjutnya akan dijadikan makanan siap saji untuk semua WBP dengan asas dari mereka oleh mereka untuk mereka.
Menurut Rio, budidaya ikan lele ini diharapkan bisa membantu para warga binaan setelah mereka ‘merdeka’ nanti. Paling tidak, sambung Rio, mereka tidak menganggur usai menjalani hukuman penjara.
“Kita perlu memberi keterampilan kepada para warga binaan agar mereka bisa mandiri,’’ terang Rio.
Sementara itu, Rahmad, satu-satunya WBP Lapas Kelas IIB Tuban yang mengelola budidaya ikan lele saat panen menambahkan, dia mengaku senang punya kesibukan dengan ternak lele di dalam Lapas. “Bisa menghilangkan kejenuhan dan untuk bekal keterampilan setelah bebas nanti,’’ akunya.
Dia mengaku, meskipun sebagai narapidana, ia tetap bangga bisa bermanfaat bagi lainnya dengan mengelola ternak ikan lele, yang hasilnya dijadikan makanan setiap hari untuk semua WBP.
“Setelah panen ini, nanti rencananya juga akan diisi bibit lele lagi, antara 2-3 bulan sudah bisa dipanen,” pungkas pria yang akrab disapa Brewok ini. (nul/hei)