RENCANA LAUNCHING PERSATU, FAHMI : GABUNG GRUP ‘NERAKA’

  • 03 April 2017 14:06
  • Yolency
  • Umum,
  • 422

Tubankab - Jelang bergulirnya kompetisi liga 2 yang diikuti 60 klub, yakni kompetisi level dua sepak bola Indonesia, Persatu Tuban bakal launching tim kebanggaan warga Kabupaten Tuban tersebut, pada 16 April mendatang, sebelum kompetisi resmi bergulir sesuai jadwal pada 19 April 2017.

Rencana launching itu, disampaikan langsung oleh Manager Persatu Tuban, Fahmi Fikroni, di Pendopo Krido Manunggal Tuban, Senin (03/04).

Menurut Roni, panggilan akrabnya, acara launching nanti sekaligus sebagai ajang perkenalan pemain tim Persatu Tuban untuk kompetisi liga 2 tahun 2017 kepada seluruh masyarakat Tuban, khususnya untuk Ronggomania, julukan supporter Persatu Tuban, yang selalu memenuhi tribun Stadion Loka Jaya dan setia mendampingi tim dalam setiap pertandingan, baik saat home (kandang) maupun away (tandang).

Namun, ujar Roni, saat ini Persatu Tuban masih mencari komposisi tim terbaik yang akan tergabung pada grup 5 yang dianggap grup “neraka”. Sebab grup 5 bercokol tim-tim raksasa yang sudah berpengalaman mengarungi Liga Indonesia.

“Persatu Tuban tergabung bersama PSIM Yogyakarta, Persinga Ngawi, Madiun Putra, Persebaya Surabaya, PSBI Blitar, Persepam MU, Martapura FC,” katanya.

Roni menyatakan, masih ada sisa waktu untuk mencari pemain lagi, sebab dia menganggap masih perlu mencari pemain untuk posisi penjaga gawang, pemain belakang dan depan (striker), sebelum tim Persatu Tuban resmi di-launching dan mengarungi liga 2.

Harapannya, dia menargetkan tim Persatu Tuban bisa bersaing dengan tim-tim yang sudah punya jam terbang tinggi mengarungi kompetisi liga Indonesia.

“Paling tidak, Persatu Tuban bisa menempati posisi 3 atau 4 dalam grup 5 nanti, dan jangan sampai terdegradasi. Syukur-syukur bisa lolos 16 besar,” targetnya.

Oleh sebab itu, dia berharap dukungan semua masyarakat Tuban, agar Persatu Tuban bisa berprestasi dan membawa nama baik di kancah persepakbolaan Indonesia. (nul/hei)

comments powered by Disqus