Pelaku Bisnis Online di Tuban Gunakan Layanan COD
- 24 August 2018 13:49
- Yolency
- Umum,
- 2873
Tubankab - Perkembangan zaman memang tidak bisa dihindari di zaman era digital seperti saat ini. Dampak dari era digitalisasi ini sudah merambah ke berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali dalam hal jual beli. Bahkan, sebagian masyarakat lebih memilih untuk membeli berbagai keperluan mereka melalui transaksi online, termasuk masyarakat di Kabupaten Tuban.
Reporter tubankab.go.id, Jumat (24/08) mencoba mendatangi salah satu pusat jasa pengiriman barang di Kabupaten Tuban untuk mengetahui dampak era digital ini.
Manajer Pelayanan Kantor POS Tuban, Catur Ahaddi Nizar, menjelaskan jual beli via online di Kabupaten Tuban mulai marak sejak awal 2017 silam. Catur, begitu panggilan akrabnya menjelaskan, untuk transaksi pengiriman ke luar Kota Tuban sendiri, kadang mengalami penurunan dan kenaikan setiap bulannya. Namun lanjut Catur, untuk puncak pengiriman jual beli online ke luar Kota Tuban sendiri pasti terjadi jelang hari raya, seperti Idul Fitri dan Natal. “Setelah hari raya, biasanya mengalami penurunan seperti bulan-bulan biasa,” ungkap Catur.
Disampaikan Catur, untuk grafik pengiriman barang bisnis online dari Tuban ke luar kota (outgoing), rata-rata per bulan sekitar 6.000-7.000 transaksi pengiriman. Ketika jelang hari raya, dikatakan Catur, bisa mencapai 8.000 lebih transaksi pengiriman. “Kalau pengiriman barang bisnis online dari luar kota ke Tuban (incoming), kita belum bisa memetakannya,” jelasnya.
Sering dengan kemajuan zaman, pihak Kantor Pos saat ini menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Pihaknya mengaku juga membuka layanan cash on delivery (COD) pada 2018 ini. Terdapat dua jenis COD, yaitu COD by system dan COD manual. COD by system, lanjut Catur, diperuntukkan bagi toko online yang terdaftar secara resmi di Kantor Pos pusat, seperti beberapa toko online besar yang ada di Indonesia, sedangkan untuk COD manual, diperuntukkan bagi pelaku bisnis online jenis Usaha Kecil Menengah (UKM) di wilayah regional masing-masing.
Terkait sistemnya, Catur melanjutkan, pembeli hanya cukup memesan kepada toko online bersangkutan, untuk kemudian pembayarannya akan dilakukan ketika barang telah sampai di tempat pemesan.
Banyak pelaku bisnis online di Tuban yang menggunakan layanan COD ini. Catur juga menjelaskan, ketika pelaku bisnis online ingin mengirim barangnya, pihak Kantor Pos akan menjemput barang tersebut. Setelah itu, akan dituliskan jumlah tagihan kepada pemesan. “Jadi, ketika uang sudah datang, langsung kita transfer ke rekening mereka,” jelas Catur.
Untuk transaksi online yang ada di Tuban, Catur mengaku bahwa saat ini masih banyak yang melakukan transaksi non-COD. Hal tersebut, lanjut Catur, dikarenakan untuk layanan jenis COD ini, terkendala oleh pelaku bisnis online wilayah Tuban yang belum terdaftar secara resmi di Kantor POS pusat. Oleh sebab itu, pihaknya mengaku masih belum berani menerima layanan COD sampai keluar wilayah regional Jawa Timur. “Untuk efektivitas dan kemudahan penagihan, karena untuk wilayah regional kami lebih mudah untuk pengawasannya,” ungkap Catur.
Sehingga, ditambahkan Catur, jika masih toko online seperti Usaha Kecil Menengah (UKM) di luar Provinsi Jawa Timur, baik untuk pengiriman dari dalam maupun luar kota, pasti menggunakan layanan non-COD.
Terkait bisnis online ini, pihaknya mempersilakan bagi masyarakat yang ingin melakukan transaksi online, untuk menggunakan berbagai layanan dari Kantor POS. “Terutama yang belum mengetahui dan ingin merasakan kemudahan layanan COD, silahkan...,” tutup Catur mengakhiri obrolan. (tauviqurrahman/hei).