Pengunjung Museum Membludak, Petugas Kuwalahan
- 18 January 2019 16:16
- Heri S
- Umum,
- 737
Tubankab - Petugas Museum Kambang Putih sempat kuwalahan ketika mendapat kunjungan dari TK Al-Uswah pada Jumat (18/01). Sebab, TK Islam Terpadu Al-Uswah Tuban memboyong ratusan siswanya untuk mengunjungi museum tersebut.
Ada sebanyak 250 siswa yang dibagi menjadi dua gelombang dalam kunjungan tersebut, masing-masing gelombang terdiri dari 125 siswa yang masuk secara bersamaan. Kunjungan itu sendiri dimaksudkan sebagai sarana untuk mengenalkan siswa kepada benda-benda bersejarah yang ada di museum, terutama pada benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Selain sebagai sarana untuk mengedukasi siswanya, kunjungan ke museum tersebut juga sebagai upaya untuk memberikan suasana baru kepada para siswa agar tidak jenuh belajar di kelas setiap hari.
Kepala Sekolah TK Islam Terpadu Al-Uswah Tuban, Peni Agustini, S.Pd saat dikonfirmasi mengatakan, kunjungan semacam ini selalu dilakukan rutin tiap tahun, namun dengan tema yang berbeda-beda. Sebab, tema yang diangkat adalah Indonesia Tercinta. maka siswa sengaja diarahkan untuk datang ke museum agar mereka terbiasa berkunjung ke museum.
“Tujuan dari mengajak siswa tersebut adalah untuk mengenalkan siswa pada museum dan benda-benda koleksinya, tidak ada misi khusus seperti memberikan edukasi sejarah kepada siswa” ujar Peni.
Kunjungan tersebut juga sempat membuat petugas museum kuwalahan, sebab beberapa siswa yang masuk memilih untuk berjalan sendiri tanpa menunggu intruksi dari petugas, namun hal tersebut segera dapat teratasi setelah guru pembimbingnya mulai mengatur siswa untuk berbaris.
Denianto, salah seorang penjaga museum mengatakan, biasanya jumlah rombongan pengunjung tidak pernah sebanyak itu. Meskipun dalam jumlah yang banyak, biasanya akan dibagi 30 orang untuk masing-masing gelombang. “Kami agak kuwalahan ketika para siswa mulai tidak terkontrol, untungnya rekan-rekan yang lain datang untuk membantu, begitu pun dengan guru pembimbingnya,” imbuh Deni.
Menanggapi hal tersebut, petugas Museum Kambang Putih memiliki cara khusus untuk menanggulanginya. Mereka akan berupaya semaksimal mungkin untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya kepada para pengunjung yang datang, baik itu pengunjung dewasa maupun anak-anak.
Pada umumnya pengunjung dewasa yang datang lebih mudah untuk diarahkan, karena tujuan mereka datang adalah untuk menggali informasi yang ada di museum. Namun untuk pengunjung yang masih anak-anak perlu penerapan sistem yang berbeda, yang perlu diberikan kepada siswa anak-anak adalah stimulan awal serta cara pembelajaran yang menyenangkan.
Kurator Museum Kambang Putih, Rony Firman Firdaus, SS. saat dikonfirmasi mengatakan, pengunjung umum biasanya terdiri dari berbagai level dan dari berbagai lapisan masyarakat, namun untuk level TK diperlukan strategi penyampaian yang sedikit berbeda, karena untuk level anak-anak yang paling utama adalah dapat meningkatkan rasa senang dan penasaran mereka terlebih dahulu.
“Siswa tersebut akan dikenalkan pada seluruh koleksi yang ada, namun hanya sebatas nama, asal-usul serta fungsinya saja, tidak mendalam pada fungsi atau kegunaannya di masa lalu yang cukup detail,” ucap Rony. (m nahrussodiq/hei)