Foto : Pemberian santunan kepada kaum duafa pada peringatan Harlah Muslimat NU. (agus)

Peringatan Harlah Muslimat NU, Masruroh Wahid : NU Berdayakan Perempuan Jadi Mandiri

  • 17 February 2019 14:26
  • Yolency
  • Umum,
  • 1077

Tubankab - Pengurus Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tuban menggelar Peringatan Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-73 dan santunan yatim duafa tahun 2019 di Pendopo Kridho Manunggal, Minggu (17/02).

Kegiatan diawali dengan Deklarasi Anti Hoax oleh kader Muslimat NU dan santunan secara simbolis kepada 600 anak yatim dan duafa. 

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Tuban beserta istri, Wakil Bupati Tuban, Ketua DPRD Tuban, Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur, Ketua Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Jatim, Ketua Syuriah NU Tuban, Ketua Tanfidziyah NU Tuban, Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kabupaten Tuban, perwakilan Forkopimda, ketua organisasi wanita, dan seluruh muslimat se-Kabupaten Tuban.

Dalam sambutannya, Bupati Tuban, H. Fathul Huda menyampaikan terimakasih atas terselenggaranya Peringatan Harlah Muslimat NU ke-73. “Mudah-mudahan di Harlah ke-73 ini, muslimat semakin mantap iman dan wawasannya,” harapnya.

Bupati Huda juga berterima kasih kepada muslimat yang telah bersama-sama membangun dan mewujudkanTuban menjadi Bumi Wali. Sekaligus, mewujudkan visi Kabupaten Tuban, yaitu membangun masyarakat yang religius. 

Lebih lanjut, ujar bupati, Pemkab Tuban telah menetapkan Perbup yang mensyaratkan bahwa arti penting syahadah TPQ. Ijazah TPQ tersebut digunakan siswa SD untuk melanjutkan jenjang pendidikan SMP. “Hingga awal 2019, telah dibangun 200 TPQ di Kabupaten Tuban. Pada 2021 nanti, saya menargetkan dapat didirikan minimal 1000 TPQ,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, sambung bupati, guru TPQ akan diikutkan asuransi ketenagakerjaan untuk menjamin kesejahteraannya saat pensiun.

Sementara itu, Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur, Dra. Hj. Masruroh Wahid, M.Si., mengapresiasi PC NU Kabupaten Tuban yang telah melaksanakan Harlah Muslimat ke-73. Dirinya juga menyatakan bahwa Tuban harus mewarisi Aswaja yang lebih baik karena menyandang predikat Bumi Wali. 

Ketua PWNU Jatim juga menyampaikan bahwa pemberdayaan perempuan di lingkungan menjadi salah satu perhatian khusus NU. “NU memberdayakan perempuan untuk dapat menjadi mandiri,” terangnya. 

Ditambahkannya, muslimat tidak pernah menjadi organisasi yang mbalelo dari NU. Jika ada perbedaan pendapat itu hanya perbedaan kecil. Dirinya juga mengungkapkan bahwa kader muslimat NU dalam berjuang harus tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri dan seorang ibu. “Tetap yang pertama adalah membimbing anak menjadi yang terbaik dan bermanfaat bagi bangsa,” tegasnya.

Pada kesempatan ini, Ketua PC Muslimat NU Tuban, Hj. Siti Syarofah menegaskan bahwa Muslimat NU Kabupaten Tuban harus menjadi pelopor utama dalam memerangi berita hoax. Selain itu, Harlah Muslimat NU Tahun ini bertema Khidmah Muslimat NU Jaga Aswaja Teguhkan Bangsa. “Ini menjadi komitmen dan kontribusi Muslimat NU untuk ikut mempertahankan keutuhan NKRI,” ujarnya. (m agus h/hei)

Sumber : Media Center

comments powered by Disqus