Foto : Kepala BNNK Tuban saat dialog di Studio Radio Pradya Suara Tuban. (yavid)

Peringati HANI 2024, BNNK Tuban Ajak Masyarakat Tumbuhkan Daya Tangkal Terhadap Narkoba

Tubankab - Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang jatuh setiap tanggal 26 Juni, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tuban, Tri Tjahyono, menyampaikan pesan penting tentang urgensi pencegahan penyalahgunaan narkotika di masyarakat. Menurutnya, HANI adalah momentum untuk merefleksikan kondisi masyarakat dan lingkungan, mengingat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika masih marak terjadi.

Hal itu disampaikan Tri Tjahyono saat dialog di Studio Radio Pradya Suara dalam rangka Peringatan Hari Anti Narkoba (HANI) Tahun 2024, Selasa (25/06).

Tri Tjahyono menjelaskan bahwa sejak ditetapkan oleh United Nations Office on Drugs and Crime atau yang disingkat UNODC, HANI diperingati di seluruh dunia dengan tema “Evidence is Clear: Invest in Prevention” yang menekankan pentingnya upaya pencegahan. Menurutnya, kondisi masyarakat yang tidak normal dan masih terdampak oleh bujukan serta kebutuhan tertentu sering kali membuat mereka mencari pelarian instan, salah satunya melalui narkotika.

“Pendekatan sudah dilakukan di seluruh dunia, bahkan sampai pada harm reduction atau upaya pengurangan dampak buruk. Namun, pencegahan tetap harus menjadi prioritas utama. Di Indonesia, BNN RI mengusung tema ‘Masyarakat Bergerak Bersama Melawan Narkoba’ untuk mewujudkan Indonesia bersih dari narkoba,” ujarnya.

Pria kelahiran 2 Maret itu juga mengajak masyarakat Tuban untuk aktif dalam upaya pencegahan, dengan menjadikan setiap orang sebagai polisi bagi dirinya sendiri, tanpa mengandalkan aparat penegak hukum. Sehingga dapat tumbuh daya tangkal dan ketahanan diri yang anti terhadap narkoba.

Selain itu, jelas Tri, kondisi di Tuban menunjukkan bahwa masih ada beberapa warga yang menyalahgunakan narkoba. Oleh karena itu, upaya pencegahan harus terus digencarkan. “Kita tidak boleh bosan untuk melakukan amar maruf nahi munkar, bersama-sama mengingatkan kebajikan dan melindungi masyarakat dari penyalahgunaan narkoba yang merupakan lingkaran setan,” tambahnya.

Dikatakan dia, tak sedikit masyarakat yang tergoda oleh anggapan keliru bahwa narkoba dapat menyelesaikan masalah, meningkatkan stamina, atau menyembuhkan rasa sakit. “Padahal, tubuh kita telah diciptakan dengan luar biasa, dan jika sakit, masyarakat dapat berobat di fasilitas kesehatan yang tersedia, yang seluruhnya telah mumpuni dalam memberikan layanan kesehatan,” tegasnya. (yavid rahmat perwita/hei)

comments powered by Disqus