PERWIRA POLRES TAKLUK DI TANGAN KULI TINTA

  • 19 August 2016 18:25
  • Heri S
  • Umum,
  • 478

Tubankab – Berbagai perlombaan permainan rakyat digelar di halaman belakang Mapolres Tuban dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 71, Jumat (19/08). Lomba kali ini diikuti oleh seluruh Polsek jajaran di 20 Kecamatan dan ibu-ibu Bhayangkari.

Selain dari kepolisian, perlombaan permainan rakyat ini juga diikuti oleh sejumlah wartawan di Tuban. Salah satunya sepak bola dengan mengenakan sarung yang dalam 1 tim dimainkan 5 orang dengan lama permainan 10 menit.

Muthohar kapten tim sepak bola dengan menggunakan sarung dari wartawan Tuban mengatakan, wartawan ikut berpartisipasi mengikuti lomba untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI yang digelar Polres Tuban. Para pemain sengaja mengenakan sarung agar lebih lucu dan seru serta bisa guyub dengan yang lain.

“Wartawan bisa menjadi juara pertama setelah pada laga final mengalahkan perwira Polres Tuban dengan skore 2-0. Namun, yang penting bukan juaranya, tapi menjaga hubungan silaturami,” ucap wartawan di salah satu media online ini.

Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad usai penyerahan hadiah menyampaikan, acara ini merupakan salah satu program dari Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian untuk membuat soliditas internal kepolisian, salah satunya dengan silaturahmi dan pertemuan yang sifatnya tidak terlalu formal, agar lebih akrab dan kompak.

“Di antaranya kita wujudkan dengan perlombaan yang unik-unik, sehingga tercipta keakraban bersama tidak ada sekat antara senior atau junior dan terjalin hubungan kekeluargaan,” ungkap perwira menengah yang mantan pemain sepak takraw ini.

Ketika ditanya terkait kekalahan tim perwira Polres di laga final sepak bola sarung, Kapolres hanya menjawab santai. “Kita akan lakukan pembalasan 2 bulan lagi. Kita akan tanding ulang,” janji Kapolres asli Makassar ini di depan wartawan.

Selain sepak bola sarung, perlombaan yang unik dan menarik lainnya, yaitu tarik tambang, bola voli tirai, balap gapyak, makan kerupuk, rias wajah isteri, dan beberapa lainnya. (nul/hei)

comments powered by Disqus