Foto : Salah satu gerai telepon seluler di Jalan Basra Tuban. (chusnul)

Ponsel Kelas Atas Jadi Bidikan Masyarakat

  • 07 August 2018 14:18
  • Yolency
  • Umum,
  • 623

Tubankab - Pesatnya perkembangan teknologi, berpengaruh terhadap penggunaan telepon seluler (ponsel) bagi semua kalangan. Pasalnya, di era digital saat ini benda tersebut sangat dibutuhkan, baik itu sebagai penunjang gaya hidup atau sekadar update telepon pintar yang terbaru.

Pantauan reporter tubankab.go.id  di salah satu gerai penjualan ponsel di Jalan Basuki Rahmad Tuban, Selasa (07/08), banyak masyarakat yang menanyakan produk ponsel terbaru, bukan bekas. Bahkan, jenis ponsel yang jadi bidikan adalah kelas atas.  

“Memang masih ada yang tertarik dengan smart phone kelas bawah, namun persentasenya sangat kecil,’’ tutur Siti Lestari, salah seorang admin di salah satu gerai ponsel di Jalan Basuki Rahmad tersebut.

Karena menurutnya, saat ini customer lebih mengandalkan spesifikasi tinggi dibandingkan brand atau merek smart phone. Terkait harga yang diburu customer, ia mengaku yang paling laris adalah produk harga Rp 2 jutaan.

Tentang penjualannya, ia mengatakan dalam sebulan bisa menembus angka 1.000 unit ponsel. Angka tersebut menurutnya stabil dalam setiap bulannya, karena saat ini kompetitor gerai seluler di Tuban juga semakin banyak.

Ia mengungkapkan bahwa tokonya mengutamakan dan mempertahankan produk dengan garansi resmi. Selain itu, untuk meningkatkan penjualan produk, ia mengaku sering mengadakan promo atau potongan harga brand atau tipe tertentu.

“Biasanya paling ramai akhir tahun, kalau musim Lebaran kemarin penjualan standar seperti biasanya, tidak seperti tahun lalu,” imbuhnya.

Adapun peminat smartphone saat ini dikatakannya sudah menyasar semua kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, bahkan pengangguran pun saat ini sudah bawa ponsel keren,” ucapnya sambil tersenyum.

Disinggung omzet penjualannya, perempuan ini enggan untuk membeberkan. “Silakan dikalkulasi sendiri, kalau penjualan sekitar 1.000 unit ponsel setiap bulannya,” pungkasnya tersipu malu. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus