Foto : Manajer Pelayanan Kantor Pos Tuban Catur Ahaddi Nizar saat menunjukkan sejumlah prangko. (tauviq)

Prangko Masih Survive di Era Digital, Ini Buktinya

  • 24 August 2018 13:59
  • Yolency
  • Umum,
  • 2430

Tubankab - Di zaman era serba digital seperti saat ini, masyarakat tentu dimanjakan dengan berbagai layanan untuk mempermudah keperluan komunikasi. Pada era 90-an, tepatnya sebelum muncul layanan seperti e-mail dan SMS, masyarakat Indonesia masih sering menggunakan jasa pengiriman surat-menyurat untuk berkomunikasi melalui Kantor Pos dengan menggunakan prangko.

Prangko, tentu nama itu tidak asing bagi orang yang sempat menggunakan jasa tersebut sebagai alat untuk surat-menyurat kepada keluarga ataupun kepentingan lainnya. Ketika reporter tubankab.go.id mendatangi Kantor Pos Kabupaten Tuban, ternyata barang yang mulai terdengar asing bagi anak-anak zaman sekarang tersebut, masih bisa ditemui dan berfungsi hingga saat ini.

Manajer Pelayanan Kantor Pos Tuban Catur Ahaddi Nizar, saat ditemui awak media, Jumat (24/08) mengatakan untuk layanan kiriman jenis prangko, saat ini sudah jarang ditemui peminatnya. Namun, Catur begitu sapaan akrabnya menjelaskan bahwa pihak Kantor Pos Tuban tetap masih menyediakan prangko sebagai jasa pengiriman.

Ada beberapa jenis prangko yang masih disediakan oleh Kantor Pos Tuban, di antaranya adalah prangko filateli, yaitu jenis prangko yang kebanyakan digunakan untuk koleksi pribadi. Selain itu, dijelaskan Catur, juga terdapat prangko prisma yang masih ada peminatnya di KabupatenTuban. Prangko prisma sendiri merupakan prangko identitas yang bisa didesain sesuai dengan selera pengirim. 

“Klenteng Kwan Sing Bio Tuban adalah salah satu pelanggan setia Kantor Pos Tuban, setiap tahun bisa mengirim sekitar 10 ribu surat undangan ke seluruh Indonesia menggunakan prangko prisma,” jelasnya.

Sedangkan untuk pengguna jasa pengiriman perangko saat ini, beber Catur, rata-rata adalah lembaga, perkantoran, dan sekolah (TK/SD). Ia mencontohkan di mana anak TK sering mendapat pelajaran surat-menyurat melalui Kantor Pos dengan menggunakan prangko. “Jadi, mengenalkan surat-menyurat zaman dulu bagaimana sih alat untuk berkomunikasi itu,” ucap Catur.

Untuk prangko yang dipakai anak TK/SD, Catur menambahkan, juga menggunakan prangko jenis prisma. Hal tersebut, dikarenakan jenis prangko prisma ini, mempunyai daya tarik tersendiri bagi anak-anak, karena mereka bisa mendesain sesuai dengan apa yang mereka inginkan, misalnya menggunakan foto mereka sendiri. Sementara itu, lanjut Catur, untuk lembaga atau perkantoran, biasanya menggunakan perangko jenis reguler.

Sedangkan untuk perorangan (pribadi), Catur mengaku, sangat jarang menemui seseorang menggunakan jasa pengiriman prangko. Hal tersebut, dikarenakan surat tersebut hampir pasti bersifat penting. “Sehingga, pengirim pribadi kebanyakan menggunakan layanan tercatat, karena ingin cepat sampai dan bisa dilacak,” jelasnya.

Catur mengaku, tidak bisa menyalahkan perkembangan zaman ini saat ini di mana masyarakat sudah mulai meninggalkan prangko. Namun, pihaknya mengaku akan tetap berusaha untuk bertahan (survive) di era perkembangan zaman yang semakin canggih ini. “Kantor Pos selalu membuat inovasi-inovasi terbaru agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman,” pungkas Catur. (tauviqurrahman/hei).

comments powered by Disqus