Foto : Bupati Tuban saat tanda tangani pernyataan komitmen bersama penurunan stunting. (agus)

Prevalensi Stunting Turun di Tuban, Bupati Beri Target Baru

Tubankab – Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2024 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Kabupaten Tuban berhasil menurunkan angka stunting menjadi sebesar 11,3 persen. Hasil tersebut memperpanjang tren penurunan stunting sejak 2021. 

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Tuban. Sejak tahun 2021, angka prevalensi stunting menunjukkan tren penurunan signifikan, dari 25,1 persen menjadi 11,3 persen pada tahun 2024.

"Saya sampaikan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi seluruh pihak yang telah berjuang dalam mencegah dan menurunkan angka stunting," ungkapnya saat membuka Rembuk Stunting Kabupaten Tuban 2025, Kamis (26/06) di Pendapa Krida Manunggal Tuban.

Mas Lindra mengungkapkan capaian ini sebagai hasil kolaborasi dan sinergi yang solid antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, serta seluruh elemen masyarakat. Sekaligus bentuk nyata komitmen bersama untuk mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas.

Lebih lanjut, prestasi ini diharapkan menjadi motivasi, pelecut semangat untuk terus berkontribusi pada ranah masing-masing. Memberikan dedikasi terbaik dalam menekankan prevalensi stunting di Kabupaten Tuban. 

Mas Lindra menyatakan ikhtiar pencegahan dan penurunan stunting masih belum selesai. Dalam upaya menyongsong Indonesia Emas 2045, Pemkab Tuban menargetkan angka prevalensi stunting dapat ditekan lebih jauh, yakni di bawah 10 persen pada tahun 2025.

“Target ini menjadi arah baru yang harus kita capai bersama. Perlu keteguhan niat dan langkah yang sejalan dari semua pihak agar stunting di Kabupaten Tuban dapat ditekan secara maksimal,” tegasnya.

Alumnus Unair ini menekankan pentingnya menjaga kesinambungan program yang telah berjalan, memperkuat edukasi masyarakat. Juga memperluas intervensi spesifik maupun sensitif, terutama kepada kelompok sasaran seperti ibu hamil, balita, dan remaja putri. Pemkab Tuban juga mendorong keterlibatan aktif perguruan tinggi, dunia usaha, serta kader dan relawan di masyarakat.

Bupati Tuban periode ini berharap, dengan semangat kolaborasi dan sinergi bersama, Kabupaten Tuban dapat menjadi salah satu daerah percontohan dalam penanggulangan stunting secara berkelanjutan.

“Kita harus mampu melahirkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi. Inilah wujud kontribusi kita dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (m agus h/hei)

comments powered by Disqus