Foto : Petugas museum saat melakukan konservasi pada benda-benda pusaka hasil hibah. ( nahrus)

Pusaka Hasil Hibah Mulai Dikonservasi, Petugas Kesulitan Cari Warangan

  • 16 January 2019 14:15
  • Yolency
  • Umum,
  • 870

Tubankab - Petugas Museum Kambang Putih akhirnya memulai proses konservasi pada benda-benda pusaka yang telah dihibahkan masyarakat beberapa bulan lalu.

Pada September 2018 lalu, museum milik Pemkab Tuban ini sempat mendapatkan hibah dua buah tombak dan tiga buah keris milik Supatmi, warga Kelurahan Perbon, Kecamatan Tuban. Setelah proses identifikasi yang cukup panjang, akhirnya keris dan tombak tersebut mulai dikonservasi.

Menurut Kurator Museum Kambang Putih Tuban, Rony Firman Firdaus, SS. saat dikonfirmasi mengatakan, proses konservasi terhadap benda-benda yang dihibahkan masyarakat tersebut baru bisa dilakukan setelah melalui proses yang cukup panjang.

“Beberapa metode mulai dari yang prosedural, seperti proses pembukuan hingga proses identifikasi pra konservasi yang bisa memakan waktu berbulan-bulan telah dilakukan,’’ tutur Roni saat ditemui di museum Kambang Putih, Rabu (17/01).

Petugas Museum Kambang Putih, tukas Roni, akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan perawatan yang terbaik pada benda-benda yang telah dihibahkan masyarakat. Secara prosedural, lanjutnya, banyak hal yang tidak bisa diabaikan dalam proses konservasi sebuah benda, apalagi yang memiliki nilai sejarah atau cerita tersendiri bagi pemiliknya.

Karena itu pihak Museum Kambang Putih Tuban akan berusaha agar barang yang dihibahkan dan sekarang menjadi koleksi resmi tersebut dapat terjaga dengan baik. “Proses konservasi atau pemeliharaan terhadap benda-benda yang ada di museum, meliputi beberapa tahapan yang tidak bisa ditawar,” ujarnya.

Sebelum melakukan konservasi, pihaknya harus melakukan pengambilan gambar pra konservasi untuk melakukan identifikasi terhadap benda tersebut. Setelah itu, lanjut Roni, baru bisa dilakukan proses konservasi, begitu pun setelah konservasi selesai harus dilakukan pengambilan ulang pada gambar pasca konservasi.

Selain itu, menurutnya, petugas Museum Kambang Putih juga sering mengalami kesulitan dalam mencari bahan untuk perawatan atau konservasi benda-benda koleksi mereka. Salah satu kendala yang paling sering dialami adalah kesulitan dalam mencari bahan untuk warangan, terutama ketika akan melakukan proses konservasi pada benda-benda pusaka yang berbahan dasar logam.

Meskipun saat ini bahan-bahan yang dimiliki oleh Museum Kambang Putih masih cukup memadai, terang Roni, namun ada sedikit kekawatiran oleh petugas terhadap digabungkannya museum dengan beberapa obyek wisata lain.

“Petugas sering mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan untuk perawatan atau konservasi terhadap benda-benda koleksi museum, terutama yang memiliki bahan dasar dari logam,” akunya.

Untuk bahan-bahan yang lain, imbuhnya, seperti jeruk nipis dan abu gosok memang cenderung mudah didapat, namun ketika memasuki proses pewarangan seringkali petugas mengalami kesulitan. (m nahrussodiq/hei)

comments powered by Disqus