Foto : Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tuban menggelar rapat kerja (Raker), bertempat di wisata Foresta Resort Padusan Pacet, Kabupaten Mojokerto.(Rilis PWI)

PWI Tuban Gelar Raker di Pacet

  • 03 May 2019 11:17
  • Yolency
  • Umum,
  • 691

Tubankab - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tuban menggelar rapat kerja (Raker), bertempat di wisata Foresta Resort Padusan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Raker pertama itu diikuti semua pengurus PWI Tuban masa bakti periode 2019-2022 bersama para anggota, dilaksanakan selama dua hari mulai Kamis sampai Jumat (03/05).

"Raker ini diikuti pengurus beserta anggota selama dua hari,” kata Pipit Wibawanto, Ketua PWI Tuban, dalam pembukaan raker, Kamis (02/05) malam.

Menurutnya, kegiatan Raker ini dilakukan dalam rangka menentukan arah kebijakan pengurus, dan membahas program kerja selama satu tahun ke depan.

"Kita berharap dengan adanya kegiatan ini akan melahirkan program-program yang baik untuk kemajuan bangsa, dan mampu membentuk profesionalisme wartawan dalam menjalankan tugasnya,” terang Pipit panggilan akrab Ketua PWI Tuban.

Pipit menambahkan, Raker ini juga dalam rangka membentuk kebersamaan antara pengurus dan anggota. Termasuk sebagai ajang silaturahmi menjelang puasa Ramadan. "Kebersamaan ini harus terus dijaga,” pesan Pipit yang juga wartawan MNC Group.

Lebih lanjut, Pipit juga berpesan agar teman-teman dalam menjalankan tugasnya selalu mengedepan kode etik jurnalistik. Serta selalu menyuguhkan pemberitaan yang objektif dan akurat kepada masyarakat.

"Dalam menjalankan tugas atau peliputan, teman-teman harus mengutamakan kode etik, dan menyuguhkan pemberitaan yang akurat,” lanjutnya.

Senior Manager, Foresta Padusan, Pacet, Edi Sunarso mengatakan bahwa pihaknya sangat senang akan kedatangan insan pers dari Kota Bumi Wali ini. Secara tangan terbuka, kepanjangan dari Divre Jawa Timur Perhutani itu menjelaskan banyak titik yang disuguhkan untuk berwisata. Seperti ada air terjun Grenjengan milik KPH Pasuruan, wana wisata Padusan yang dikelola bareng dengan Pemerintah. Ada juga kolam berenang dan rendam air panas umum, petik buah setroberi dan taman kelinci, wirepoll berendam air panas khusus dikelola Perhutani.

Ada juga wisata Dhekumkum, wisata air panas khusus per kolam untuk privat, air terjun Drumdum dan camping ground yang dikelola oleh KBM.

"Kebanyakan wisatawan yang datang ke sini itu daerah Jawa Timur, kalau musim liburan ya full. Kita akan terus mengelola wisata dengan baik, dan tetep tidak merusak situs atau penemuan zaman dahulu,” katanya.

Pelebaran wisata juga ada kendala, seperti adanya dugaan situs lama. Info dari tokoh masyarakat masih banyak peninggalan dan situs zaman dahulu. Sehingga pihak pengelola mengundurkan niat untuk melaksanakan pelebaran titik wisata dan jalan. Akan tetapi, pihak pengelola masih terus mencari solusi untuk mengembangkan wisata tersebut.

"Wisata akan tetap masih mengutamakan keindahan dan temuan situs yang ada. Kami berharap kerjasama ini akan terus berlangsung dan berjalan baik,” ungkapnya. (rilis pwi/hei)

comments powered by Disqus