Risiko Tinggi, Ini yang Dilakukan BPJS Ketenagakerjaan Terhadap Atlet dan Panitia Kejurda Jatim Open Paralayang
- 28 July 2018 21:08
- Heri S
- Umum,
- 862
Tubankab - BPJS Ketenagakerjaan menjamin perlindungan keselamatan sebanyak 64 atlet dan panitia Kejurda Jatim Open Paralayang di Bukit Glodakan, Desa Trantang dan Wolutengah, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban selama event berlangsung mulai 27-29 Juli 2018. Ini setelah mereka terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Pembantu Tuban Rofiul Masyhudi, saat dikonfirmasi, Sabtu (28/07) di tempat acara mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan atlet dan panitia, meskipun belum semua atlet bisa terdaftar karena masih ada atlet di bawah umur (kategori pelajar).
Menurutnya, atlet merupakan salah satu profesi yang memiliki risiko cukup tinggi karena terkait dengan banyaknya aktivitas fisik yang dilakukan. Terlebih olahraga dirgantara ini memiliki risiko cukup tinggi, belum lagi risiko terjadinya kecelakaan di luar arena perlombaan, seperti berangkat dan pulang dari lokasi perlombaan atau latihan.
Oleh karena itu, Rofiul berkata, program perlindungan jaminan keselamatan melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi atlet dan panitia dirasa sangat penting sebagai langkah antisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau insiden.
“Semua pihak harus sadar bahwa perlindungan dasar atas jaminan sosial ketenagakerjaan ini penting bagi setiap atlet, apalagi atlet yang sudah berskala nasional maupun internasional. Sehingga sudah sepatutnya kita turut serta memastikan kesejahteraan mereka,” tegasnya.
Sementara itu, Drs. H. Ciptono, M.Si selaku ketua panitia usai menyerahkan secara simbolis kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada atlet saat pembukaan menambahkan, pihaknya sadar betapa pentingnya perlindungan jaminan keselamatan bagi atlet dan panitia, sebab olahraga ini memiliki risiko cukup tinggi.
Perlu diketahui, Kejurda Jatim Open Paralayang 2018 ini merupakan tahun kedua bagi Kabupaten Tuban menyelenggarakan event yang menjadi magnet bagi sebagian masyarakat baik lokal maupun luar daerah, yang ingin datang menyaksikan olahraga dirgantara di bukit Glodakan, Desa Trantang dan Wolutengah, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban yang diprakarsai oleh Asosiasi Kepala Desa (AKD) se-Kecamatan Kerek dan pihak Pemerintah Kecamatan Kerek. (chusnul huda/hei)