Sosialisasikan Perpajakan, KPP Pratama Sharing Informasi dengan Awak Media
- 23 July 2019 23:16
- Heri S
- Umum,
- 715
Tubankab - Untuk kesekian kalinya, KPP Pratama Tuban menggelar kegiatan silaturahmi dengan awak media Tuban. Acara yang dihelat di aula kantor setempat pada Selasa (23/07) malam ini bertujuan untuk saling sharing informasi dan sosialisasi terkait masalah perpajakan.
Pada kegiatan ini, KPP Pratama menyuguhkan sebuah tayangan video tentang reformasi perpajakan dari masa ke masa. Dalam tayangan video itu menceritakan tentang embrio terbentuknya kantor perpajakan dari awal. Sejarah dimulai sejak reformasi perpajakan pada 1981. Hingga kini perpajakan sudah melalui beberapa perubahan menjadi lebih baik.
Dari awal diharapkan penerimaan pajak akan selalu meningkat. Karena dalam berjalannya waktu, perpajakan Indonesia berubah menjadi garda terdepan untuk mendulang pendapatan negara. Dewasa ini, sekitar 80 persen perolehan yang diterima negara bersumber dari pajak.
Dengan paparan video tersebut ,jelas membuka cakrawala wartawan untuk mendalami tentang pajak. Bahkan wartawan diajak untuk mendorong pemahaman pajak dengan tinta yang dijadikan bahan tulisannya. Sebab, peran awak media sangat menonjol. Khususnya media sosial yang sedang digandrungi kaum muda.
Kantor yang sudah berdiri sejak 2007 itu sudah menghimpun pajak untuk pembangunan, khususnya di Kota Tuban Bumi Wali ini. Di kantor ini pula lah banyak wajib pajak yang sudah membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Mengajak masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya pajak terus dilakukan untuk mendulang rupiah penerimaan pajak, seperti sosialisasi kepada pengusaha besar hingga UMKM, sampai penyampaian visi, misi serta pendekatan secara persuasif.
Diketahui pada 2019 ini target penerimaan pajak di Kabupaten Tuban sebesar Rp. 712 miliar. Sampai.Juni 2019 ini tercapai 43 persen dari target penerimaan. Upaya yang dilakukan sudah banyak, berbagai jurus sudah dilakukan. Kuncinya adalah berkomunikasi dengan jumlah wajib pajak yang terdaftar ada sekitar 98.000 wajib pajak. Namun hanya sekitar 6.000 wajib pajak yang sudah membayarkan dan melaporkan pajak secara rutin.
Untuk mengupayakan perolehan pajak secara optimal lainnya dimulai dari pendekatan hal sederhana. Misalnya, menyapa dengan broadcast di media sosial. Mengingatkan bahwa pelaporan pajak tidak sesulit dan menyeramkan yang dibayangkan.
"Tidak ada di bumi Indonesia yang terlepas dari pajak. Hampir seluruhnya pembangunan di biayai pajak. Kadang masih ada sebagian masyarakat yang belum paham dengan pajak. Kita luruskan dan kita informasikan manfaat dan peran pajak. Upaya ini kita lakukan agar pemahaman pajak bisa disampaikan dengan baik oleh wartawan," ujar Kepala KPP Pratama Tuban, Eko Radnadi Susetio. (rilis/chusnul huda/hei)