Foto : Kepala Bidang Perikanan Tangkap pada DPP Kabupaten Tuban Priyo Anggodo (mila)

Tahun Depan, DPP Tambah Dua Keramba

Tubankab - Setelah sukses dengan program budi daya perikanan keramba jaring laut, dan telah melaksanakan panen Maret lalu, Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Kabupaten Tuban tengah menyiapkan penambahan keramba di 2019.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap pada DPP Kabupaten Tuban Priyo Anggodo mengungkapkan, dua unit keramba dengan delapan lubang di masing- masing keramba tersebut akan direalisasikan di 2019. “Kami akan menambah dua keramba lagi, dan menambah jumlah kelompok,” ungkapnya, Jumat (22/06).

Priyo mengatakan, penambahan dilakukan tahun depan, sebab saat ini pihaknya masih berfokus pada pengembangan dua kelompok yang ada. “Saat ini masih fokus dengan yang ada dulu, biar maksimal,” kata Priyo.

Untuk lokasi, ia menyebutkan, DPP masih memilih Desa Bancar, Kecamatan Bancar sebagai tempat paling strategis untuk dilakukan budidaya keramba jaring laut.  Alasan lainnya, adalah menjadikan desa tersebut sebagai salah satu wisata kuliner laut ke depannya. “Perairan di sana itu cekung, jadi ombaknya tenang, sehingga cocok untuk dilakukan budidaya,” jelasnya.

Priyo menambahkan, untuk memilih kelompok, DPP sangat berhati-hati. Ia juga menegaskan pengelolaan budidaya ikan kerapu di laut Tuban harus dengan campur tangan pemerintah. Alasannya, dana pengembangan program budidaya keramba laut mencapai Rp. 300 juta, dan perlu banyak pendampingan. Hal tersebut wajar, ungkap Priyo, sebab program ini tergolong baru bagi nelayan Tuban. “Semua harus dipantau, karena dananya tinggi dan berisiko. Jadi nelayan yang ingin bergabung harus nurut dengan pendampingan yang kami laksanakan,” tegasnya.

Sementara itu, terkait dana, Priyo menyebutkan, DPP menyiapkan dana Rp. 800 juta. “Untuk rencana ini, DPP mengalokasikan dana sebesar Rp. 800 juta untuk penambahan kelompok, dua buah keramba,” tuturnya.

Anggodo menegaskan, dukungan penuh dari bupati, membuat pihaknya optimis bisa  mengembangkan program tersebut. “Kami optimis program budidaya ini akan terus berkembang seiring dengan dukungan penuh yang diberikan Bapak Bupati,” pungkasnya.

Diketahui, satu buah jaring keramba dengan 8 kolam menghabiskan dana sebesar Rp. 300 juta. Dana tersebut telah mencakup satpras keramba jaring, dengan dukungan pangan setengah siklus. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus