Tekan Angka Stunting Jadi 11,3 Persen, Bupati Tuban Apresiasi Kerja Kolaboratif
- 28 May 2025 10:49
- Yolency
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 43
Tubankab – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, S.E., menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Tuban.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2024 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka stunting di Kabupaten Tuban turun signifikan menjadi 11,3 persen, melampaui target nasional.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Penurunan stunting ini adalah hasil dari kolaborasi luar biasa lintas sektor, baik pemerintah Kabupaten, Kecamatan sampai di tingkat desa, stakeholder terkait dan semua elemen masyarakat. Semuanya patut mendapat apresiasi,” ungkap Bupati Tuban dalam keterangannya, Rabu (28/05).
Dalam konteks nasional, SSGI 2024 mencatat prevalensi stunting turun dari 21,5 persen pada 2023 menjadi 19,8 persen pada 2024. Di tingkat Provinsi Jawa Timur, angka stunting menurun dari 19,2 persen menjadi 14,7 persen. Sementara di Kabupaten Tuban, penurunan lebih tajam terjadi dalam empat tahun terakhir, yakni dari 25,1 persen pada 2021 menjadi hanya 11,3 persen pada tahun ini.
Keberhasilan ini, menurut Bupati yang akrab disapa Mas Lindra, merupakan wujud nyata dari kerja bersama dan komitmen kuat yang terus dikawal oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tuban. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Tuban tidak hanya fokus pada intervensi gizi langsung, tetapi juga memperkuat faktor pendukung seperti edukasi, lingkungan sehat, serta pola asuh yang tepat.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Tim TPPS, OPD terkait, para camat, kepala desa, PKK, tenaga kesehatan, kader posyandu, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen yang bergerak bersama dari hulu ke hilir. Ini adalah kerja kolaboratif yang nyata, dan harus terus kita jaga,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Dra. Esti Surahmi, Apt., menyebut penurunan stunting sebesar 6,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya adalah capaian luar biasa, dari 17,8 persen (2023) menjadi 11,3 persen (2024). Capaian ini jauh di bawah target nasional yang ditetapkan sebesar 14 persen.
Berbagai program telah dilakukan Dinkes P2KB bersama mitra, termasuk edukasi gizi kepada remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan balita. Intervensi juga dilakukan melalui penguatan sanitasi, salah satunya dengan mendeklarasikan Kabupaten Tuban sebagai wilayah yang layak Open Defecation Free (ODF).
“Alhamdulillah, ini hasil dari kerja hebat bersama. Tapi perjuangan belum selesai. Kita harus terus menjaga momentum ini dan memperkuat pencegahan sejak dini,” pungkas Esti.
Pemerintah Kabupaten Tuban berkomitmen untuk terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, demi menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan bebas stunting. (dadang bs/hei)