Teken Nota Kesepahaman Gerakan Menuju 100 Smart City, Bupati Apresiasi Dinas Kominfo
- 09 May 2018 16:29
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 958
Tubankab - Bupati Tuban H. Fathul Huda menandatangani nota kesepahaman untuk mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City tahap kedua di salah satu hotel di Jakarta, kemarin.
Penandatanganan tersebut diikuti oleh 50 bupati/walikota se-Indonesia, terkait dengan penanda rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada kabupaten/kota terpilih, yang bertujuan mendorong pemanfaatan teknologi dalam menjawab permasalahan sekaligus mendorong potensi yang ada di daerah.
Dalam tahap kedua, proses seleksi dimulai dari beragam parameter, seperti kondisi keuangan daerah, peringkat dan status kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, serta indeks kota hijau. Parameter tersebut digunakan untuk memilih kandidat dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Selanjutnya, dari 120 kabupaten/kota yang ikut, menjalani proses assessment di Jakarta guna mengukur kesiapan menjalani gerakan ini, salah satunya adalah Kabupaten Tuban.
Adapun kesiapannya diukur melalui visi kepala daerah serta kelengkapan infrastruktur, regulasi, dan SDM yang mengacu pada konsep pemerataan dan Nawacita.
Dalam acara tersebut, Dirjen Aplikasi Informatika, Samuel Abrijani Pangarepan menjelaskan, setelah proses penandatanganan, setiap daerah akan mendapatkan pendampingan dalam menyusun masterplan yang dilakukan oleh akademisi dan praktisi smart city dari berbagai institusi seperti UI, ITB, Perbanas, UMN, BPPT, INSW, IKTII, dan Citiasia.
“Hasil dari proses pendampingan ini adalah terbentuknya masterplan yang mencakup rencana pembangunan smart city di masing-masing kabupaten/kota dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun ke depan. Tiap daerah pun diharapkan memiliki program pintas yang hasilnya dapat dirasakan masyarakat pada satu tahun ke depan,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara menyatakan bahwa smart city tidak hanya pemenuhan atas kebutuhan teknologi semata. “Kita harus mendefinisikan dulu manfaat apa yang ingin diberikan kepada masyarakat, baru kemudian mencari teknologi yang relevan,” kata Menkominfo.
Menurutnya dengan mendefiniskan apa yang akan diberikan membuat setiap inisiatif terkait smart city bisa langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Ir. Hery Prasetyo S, MM saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa sebelum dilakukan penandatanganan ini telah dilakukan assessment smart city terlebih dulu. Assessment ini adalah suatu penilaian kepada kabupaten/kota yang dilakukan oleh Kemkominfo RI berdasarkan indikator-indikator yang sudah ditetapkan dengan mengimplementasikan digital government di daerah dengan tujuan untuk membuat pelayanan publik menjadi lebih mudah, murah dan cepat.
“Kegiatan assessment tersebut dilaksanakan selama 3 hari, dari 5 sampai 7 Maret 2018 yang lalu bertempat di Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Jakarta,” kata Hery.
Hery melanjutkan, dari 500 lebih kabupaten dan kota di Indonesia, 120 kabupaten/kota yang diundang berdasarkan penilaian terhadap kuesioner yang diminta oleh Kemenkominfo RI.
Assessment ini dilakukan oleh assessor yang terdiri dari Staf Kantor Kepresidenan, Kementrian Kominfo dan Konsultan Ahli. Assessment ditekankan terkait dengan komitmen Pemkab untuk membangun konsep smart city, kondisi dan potensi yang ada serta evaluasi kinerja Diskominfo.
Kemenkominfo akan memberikan pendampingan dalam rangka penyusunan masterplan penyelenggaraan smart city , dengan semua kemampuan yang ada.
Hery menegaskan, siap menerima program sebagaimana yang diamanatkan dalam masterplan nantinya.
Sementara itu, ditemui usai penandatanganan, Bupati Tuban, H. Fathul Huda memberikan apresiasi terhadap Diskominfo oleh Bupati Tuban, dinas yang baru menginjak usia belum genap satu tahun setengah tersebut, dianggap telah berupaya dengan keras dalam mewujudkan smart city di Kabupaten Tuban, yang hasilnya Kabupaten Tuban berhasil menjadi salah satu daerah yang ditunjuk melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman dalam Gerakan Menuju 100 smart city tahap kedua ini.
Bupati berharap dengan menyandang smart city dapat meningkatkan kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat, dan yang paling penting smart city diharapkan dapat mewujudkan masyarakat Tuban yang semakin sejahtera, “Dengan Smart City, masyarakat Tubah harus semakin sejahtera,” pungkasnya.
Gerakan Menuju Smart City ini sudah digulirkan sejak 2017 lalu yang diikuti 25 kabupaten/kota, dengan 50 kabupaten/kota yang bergabung pada hari ini, membuat total peserta berjumlah 75 kabupaten/kota. Untuk tahun depan rencananya akan melibatkan 25 kabupaten/kota lain, sehingga akan ada 100 kabupaten/kota di Indonesia yang akan memiliki masterplan pembangunan smart city.
Gerakan Menuju 100 Smart City ini didorong dari data Bappenas yang memperkirakan pada tahun 2045 jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 318 juta jiwa dan dari jumlah tersebut 67,1 persen akan hidup di area perkotaan.
Program ini diinisiasi oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika yang didukung kementrian terkait seperti Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Keuangan, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara, Bappenas, dan Kantor Staf Kepresidenan. (nurul jamilah/hei)