TUNJANG HASIL TANGKAPAN IKAN, BANTUAN NELAYAN DIKUCURKAN

Tubankab - Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban selama 2015 lalu telah memanjakan kelompok nelayan dengan berbagai bantuan modal yang bersumber dari APBD maupun APBN. Pemberian bantuan tersebut demi menunjang dan meningkatkan hasil tangkapan ikan.

Salah satu bantuan tersebut adalah untuk pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP). PUMP merupakan bantuan modal usaha dalam menumbuh kembangkan usaha perikanan, khususnya perikanan tangkap sesuai potensi daerah. PUMP juga merupakan pendekatan pengembangan usaha nelayan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tangkapan ikan, sehingga berdampak positif pada peningkatan pendapatan nelayan dan kesejahteraan nelayan di saat nelayan tidak bisa melaut, karena faktor cuaca.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban, selama 2015, PUMP sudah terserap di 5 kelompok nelayan, yang masing-masing mendapatkan bantuan usaha sebesar Rp. 100 juta yang bersumber dari APBN. Sedangkan yang bersumber dari APBD Tuban, kelompok nelayan digelontor dengan bantuan mesin kapal 16 unit untuk setiap kelompok. Fish Finder (alat pendeteksi ikan) sebanyak 25 unit yang terbagi 2 kelompok dengan rincian 15 unit dan 10 unit disesuaikan dengan jumlah kelompoknya.

Sunarto, selaku Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/02) mengatakan, berbagai bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap kelompok nelayan.”Diharapkan kelompok nelayan juga bisa memaksimalkan bantuan. Semoga 2016 ini bantuan juga bisa meningkat,’’ harapnya.

Lebih lanjut Sunarto menambahkan, selain PUMP, pihaknya juga telah memberikan bantuan berupa kolam besi kepada 16 kelompok budidaya ikan lele dan 24 kelompok rumah tangga miskin (RTM), serta 2500 bibit ikan lele, makanan dan obatnya dalam setiap kelompok, ditambah lagi mesin pembuatan pakan ikan.

Saat ditanya cuaca di musim penghujan ini, Sunarto menegaskan para nelayan di Tuban nampaknya tidak terpengaruh dengan kondisi cuaca hujan. “Mereka (para nelayan) tetap melaut, selama cuaca tidak terlalu ekstrim atau ombak besar dan tinggi,” pungkasnya. (nul/hei)

comments powered by Disqus